Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Di tengah anjloknya harga cabai, para petani berupaya menjual hasil panennya melalui toko online. Saat ini platform yang menampung hasil penjualan petani juga sudah memiliki peminat dan mampu mewadahi puluhan ribu petani, seperti yang dilakukan TaniHub.
ADVERTISEMENT
Chief Operating Officer TaniHub Group Sariyo mengatakan, saat ini mitra petani TaniHub mencapai 46.000 petani. Mereka yang memasok sayur, buah, dan bahan pangan lainnya di TaniHub.
"Saat ini terdapat lebih dari 46.000 petani mitra dan lebih dari 3.000 petani binaan," ujar Sariyo kepada kumparan, Senin (6/9).
Para petani yang bermitra dengan TaniHub kebanyakan berasal dari Jawa dan Bali. Sebab dua wilayah tersebut menjadi cakupan layanan TaniHub.
"Untuk saat ini mayoritas dari petani kami berasal dari Pulau Jawa dan Bali sebagai kantong produksi buah dan sayur," tuturnya.
Melalui platform ini, para petani juga memiliki harga jual hasil panen yang lebih stabil. Sebab pihak TaniHub menggunakan sistem harga sesuai kesepakatan.
"Kami lakukan pendekatan fair price, di mana kami melakukan kesepakatan sejak awal project berjalan. Sehingga ketika harga pasar turun, harga beli dari petani tidak mengalami perubahan, namun ketika harga naik kami akan mencoba melakukan beberapa penyesuaian agar petani mitra kami bisa juga mendapatkan 'gain' di situ," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk menjaring mitranya, TaniHub melakukannya dengan dua metode. Pertama dengan menerima pengajuan kemitraan dari petani langsung.
"Menerima pengajuan/aplikasi dari petani yang ingin menjadi mitra pemasok kami melalui form yang tersedia di website TaniHub Group. Kami akan menghubungi petani tersebut jika komoditas, spek, dan volume yang diajukan sesuai dengan yang kami butuhkan," tuturnya.
Selain menerima pengajuan, TaniHub juga mencari petani yang memang dibutuhkan hasil panennya. Metode ini juga dilakukan kepada petani binaan TaniHub.
"Kami mencari informasi (jemput bola) dan mendatangi langsung petani atau kelompok taninya jika kami membutuhkan suatu komoditas, baik komoditas baru maupun existing (menambah volume ataupun varian). Metode ini juga berlaku bagi petani binaan yang mendapatkan akses permodalan dari TaniFund," katanya.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan TaniHub juga dibantu pemerintah pusat dan daerah, yakni dalam proses onboarding mitra petani baru. Sebab, banyak institusi memiliki mitra petani yang telah mereka bina, sehingga dapat bekerja sama secara mutual agar mitra petani yang dibina pemerintah bisa bergabung dengan ekosistem TaniHub,
"Sebagai contoh, TaniHub Group telah menandatangani MoU dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendukung program Petani Millenial di provinsi tersebut," ujarnya.