Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Stok Terbatas, Beli Beras hingga Gula Pasir di Ritel Modern Kini Dibatasi
9 Februari 2024 17:32 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sejumlah ritel modern menerapkan pembatasan pembelian bahan pokok, seperti beras dan gula pasir . Berdasarkan pantauan kumparan di toko ritel modern Alfamidi, Jalan Poltangan, Jakarta Selatan, pembelian beras premium dibatasi dua kemasan per orang.
ADVERTISEMENT
Pembatasan ini berlaku untuk pembelian beras premium kemasan 5 kg dan 10 kg. Menurut pengakuan pramuniaga di toko tersebut, pembatasan telah berlaku sejak dua bulan yang lalu. Alasannya karena stok terbatas.
“Sudah lama, sekitar dua bulananlah,” kata pramuniaga tersebut saat ditemui awak kumparan di Alfamidi pada Jumat (9/2).
Manajemen Alfamidi di bawah PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) bahkan menuliskan imbauan pembatasan pembelian tersebut dengan ukuran imbauan yang cukup besar, dipajang di sekitar rak beras.
Selain beras, bahan pokok lain yang dibatasi pembeliannya di Alfamidi adalah gula pasir, dengan maksimal pembelian dua kemasan per orang. Meski demikian, manajemen tidak memasang imbauan di sekitar area rak untuk pembatasan pembelian gula pasir.
Tidak hanya Alfamidi, toko ritel modern besar Super Indo juga menerapkan pembatasan serupa. Berdasarkan pantauan kumparan di Super Indo Pasar Rebo, toko ritel modern besar di bawah perusahaan patungan Delhaize Group dan Salim Group ini, membatasi pembelian beras premium dan medium dua kemasan per orang.
ADVERTISEMENT
“Sejak dari akhir tahun lalu,” kata kata pramuniaga tersebut saat ditemui awak kumparan di Super Indo pada Jumat (9/2).
Berbeda dengan Alfamidi, Super Indo tidak hanya membatasi pembelian beras dan gula pasir, tetapi juga minyak goreng dengan pembatasan pembelian empat kemasan per orang. Meski demikian, tidak ada imbauan di sekitar area rak untuk pembatasan pembelian gula pasir dan minyak goreng.
Dalam catatan kumparan, pengusaha minta pemerintah untuk mempertimbangkan relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET), Harga Acuan dan aturan main atau role play komoditi bahan pokok yang berpotensi mengalami kenaikan pada Februari 2024.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N Mandey melihat saat ini peritel mulai kesulitan mendapatkan suplai beras tipe premium lokal dengan kemasan 5 kg. Terbatasnya stok beras tersebut disebabkan masa panen yang diperkirakan akan terjadi pada pertengahan bulan Maret 2024, serta bersamaan pula dengan belum masuknya beras tipe medium (SPHP) yang diimpor pemerintah.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, situasi dan kondisi yang tidak seimbang antara suplai dan demand inilah yang mengakibatkan kenaikan HET beras pada pasar ritel modern dan pasar tradisional.
Keadaan kenaikan harga ini, terjadi pada berbagai wilayah di Indonesia, merambat juga pada berbagai komoditi bahan pokok dan penting lainnya. Terlebih menurutnya pada Februari ini peritel melakukan pembelian dari produsen guna persiapan pasokan bakal persiapan Ramadan dan Idul Fitri, di bulan April 2024.