Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Subroto Disemayamkan di Kementerian ESDM, Jonan hingga SBY Datang Melayat
21 Desember 2022 13:18 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia era Soeharto, Profesor Subroto , meninggal dunia pada Selasa (20/12) pukul 16.25 WIB di Jakarta di usia 99 tahun. Jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata hari ini, Rabu (21/12).
ADVERTISEMENT
Sebelum prosesi pemakaman di TMP Kalibata, jenazah Subroto disemayamkan di Gedung Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM ) Jakarta Pusat mulai pukul 11.00-15.00 WIB.
Menurut pantauan kumparan, jenazah Profesor Subroto sampai di Gedung Kementerian ESDM pukul 11.00 WIB. Para pelayat pun sudah memadati lokasi persemayaman, baik dari pihak keluarga maupun para pejabat hingga direksi perusahaan.
Hingga pukul 12.30 WIB, beberapa pemangku kepentingan hadir di lokasi persemayaman yakni Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto dan Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno.
Lalu ada mantan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN). Lalu hadir pula mantan Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri.
Kemudian, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dan Direktur Eksekutif Indonesia Petroleum Association (IPA) Marjolijn Wajong juga hadir melayat Profesor Subroto di Kementerian ESDM.
ADVERTISEMENT
Prosesi salat jenazah pun dilakukan pada pukul 12:20 WIB. Setelah itu, akan dilakukan prosesi serah terima jenazah dari keluarga kepada negara.
Kiprah Subroto di Industri Migas RI
Subroto merupakan orang penting di industri migas, bukan hanya di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Laki-laki kelahiran September 1923 di Kampung Sewu, Kota Surakarta, Jawa Tengah merupakan mantan Menteri Pertambangan dan Energi Indonesia (ke-7 dengan masa jabatan 29 Maret 1978-21 Maret 1988.
Selama menjabat sebagai Menteri Pertambangan dan Energi di era Seoharto, Subroto menelurkan banyak kebijakan strategis berskala nasional. Mulai dari lahirnya Kebijakan Energi Nasional (KEN), program Listrik Masuk Desa (LMD). pengupayaan sumber energi nonminyak (seperti tenaga air, panas bumi dan matahari), sampai gerakan hemat energi.
ADVERTISEMENT
Di tingkat global, dia dikenal sebagai The Wise Minister Subroto from Indonesia. Julukan yang diberikan karena kearifan serta visinya yang hati-hati dalam pengelolaan minyak di kalangan negara-negara OPEC atau Organization of the Petroleum Exporting Countries. Ia juga piawai berdiplomasi dan mampu meredam silang pendapat antarnegara OPEC, kala menjabat sebagai Presiden Konferensi (1985-1985) dan Sekretaris Jenderal pada tahun 1988-1994.
Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia ini juga menjadi salah satu tokoh yang ikut merancang blueprint pembangunan perekonomian Indonesia. Bersama Prof. Dr. Widjojo Nitisastro, Prof. Dr. Emil Salim, Prof. Dr. Moh. Sadli, dan Prof. Dr. Ali Wardhana, ia menjadi anggota Tim Ekonomi untuk pembangunan Indonesia di era awal Orde Baru. Pada tahun 1968 Tim Ekonomi melahirkan seri Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).
Saking besarnya peran Subroto dalam dunia migas Indonesia, namanya bahkan dijadikan sebagai ajang penghargaan Subroto Award. Penghargaan yang tiap tahun digelar ini diberikan kepada para insan di sektor energi yang punya jasa besar.
ADVERTISEMENT