Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Suharso Ajak Pengusaha Inggris Masuk Proyek Berkelanjutan di Indonesia
17 September 2024 15:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saat ini, kerja sama masih berlangsung dalam skema government to government (GtoG) antara Pemerintah Inggris dengan Pemerintah Indonesia. Ke depan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa menyebut kerja sama ini akan diikuti pebisnis dari Inggris maupun Indonesia.
“Jadi saya senang sekali bahwa ini kita membuat lagi satu MoU untuk lima tahun ke depan dan mudah-mudahan kerja sama ini juga akan diikuti dengan kerja sama antara para pebisnis baik dari Inggris dan di Indonesia yang masuk di aspek-aspek tertentu dari negara-negara tertentu,” kata Suharso di Menara Bappenas, Selasa (17/9).
Menteri Pembangunan Inggris Anneliese Dodds menyebut kunjungannya ke Indonesia kali ini untuk menandatangani kerja sama pembangunan berkelanjutan merupakan kunjungan pertamanya ke Asia sebagai menteri pembangunan. Anneliese juga menyebut dirinya sangat ingin Perdana Menteri Inggris baru Keir Starmer juga datang ke Indonesia beberapa waktu ke depan.
ADVERTISEMENT
“Saya pasti akan mengatakan kepada pemerintah baru di UK bahwa saya ingin dia (PM Inggris Raya) datang ke Indonesia dan ini adalah pertemuan pertama saya ke Asia sebagai Menteri Pembangunan baru. Saya sangat ingin datang ke sini segera mungkin untuk belajar dari Anda (pemerintah Indonesia) tentang apa yang sudah Anda capai,” kata Anneliese.
Anneliese juga menyebut sebelumnya Inggris dan Indonesia sudah menandatangani berbagai kerja sama ekonomi melalui skema UK Export Finance dan Just Energy Transition Partnership (JET-P).
“Untuk investasi kami memiliki banyak shared-interest, kami sudah bekerja sama di beberapa daerah yang berbeda, termasuk melalui dukungan dari UK Export Finance dan juga dengan Just Energy Transition Partnership (JET-P).
Anneliese mengungkap Inggris mempercayai Indonesia dalam urusan perkembangan pembangunan berkelanjutan (SDGs) maupun pemahaman soal ekonomi hijau.
ADVERTISEMENT
“Kami mengakui bahwa Indonesia tentu saja adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia yang terus berkembang dan negara ini menunjukkan ke seluruh dunia bagaimana untuk berkembang berdasarkan tidak hanya SDGs-nya tetapi juga nilai-nilai pemahaman ekonomi hijaunya juga,” pungkasnya.