Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tahun Lalu Masih Rugi, WIKA Cetak Laba Bersih Rp 401,9 Miliar di Semester I 2024
1 September 2024 12:34 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berhasil membukukan laba sebesar Rp 401,9 miliar sepanjang semester I tahun 2024. Angka ini melonjak sebesar 121 persen dari periode sama tahun lalu dari rugi Rp 1,88 triliun.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan WIKA tercatat sebesar Rp 7,53 triliun di semester I 2024. Angka tersebut turun 18,59 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 9,25 triliun.
Beban pokok pendapatan juga turun menjadi Rp 6,88 triliun dari sebelumnya yang sebesar Rp 8,47 triliun. Alhasil, laba kotor tercatat sebesar Rp 645,52 miliar atau turun dari sebelumnya yang sebesar Rp 779,03 miliar.
Beban penjualan emiten konstruksi pelat merah ini membengkak menjadi Rp 5,3 miliar dari sebelumnya Rp 2,69 miliar. Beban umum dan administrasi Rp 479,52 miliar, naik dari Rp 449,85 miliar.
Kemudian, laba WIKA disumbang dari penghasilan lain-lain sepanjang semester I sebesar 1.410 persen menjadi Rp 4,38 triliun dari sebelumnya Rp 296,76 miliar. Sementara beban lain-lain turun menjadi Rp 1,14 triliun dari Rp 1,21 triliun.
ADVERTISEMENT
Laba usaha meroket 674 persen menjadi Rp 3,39 triliun dari periode yang sama tahun lalu rugi Rp 595,96 miliar. Beban keuangan sebesar Rp 1,85 triliun atau naik dari Rp 1,23 triliun. Beban pajak penghasilan final Rp 119,96 miliar turun dari Rp 184,71 miliar.
Total liabilitas Rp 51,2 triliun turun dari Rp 56,4 triliun. Sementara total aset sebesar Rp 67,06 triliun, atau naik dari edisi akhir tahun lalu Rp 65,98 triliun.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengatakan upaya perseroan dalam melakukan transformasi mulai menunjukkan hasil.
“Penguatan kinerja operasi WIKA dapat tercapai atas upaya perseroan dalam menjalankan lean construction dan digitalisasi serta terus mengupayakan efisiensi operasi di seluruh proyek berjalan,” kata Agung dalam keterangan resminya, dikutip Minggu (1/9).
ADVERTISEMENT
Perseroan juga berhasil mencatatkan penurunan piutang sebesar 15,3 persen dari posisi Rp 8,40 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp 7,11 Triliun pada kuartal II 2024. Hal ini sejalan dengan upaya serius perseroan dalam menjalankan salah satu langkah 8 stream penyehatan yaitu percepatan penagihan piutang.
Agung mengungkapkan, dukungan para stakeholders dan pemerintah dalam upaya penyehatan keuangan membuat perseroan optimis untuk menjawab tantangan di masa mendatang. Perseroan berupaya untuk selalu menjaga kepercayaan para stakeholders dan pemerintah dengan menjalankan transformasi dan 8 stream penyehatan, serta menunjukkan kinerja yang unggul dalam mengeksekusi setiap pekerjaan.
“Perbaikan kinerja perseroan juga terlihat dari rasio utang berbunga terhadap ekuitas (Gearing Ratio) dan Debt to Equity Ratio (DER) WIKA yang semakin baik, di mana tercatat sebesar 2,31 kali dan 3,23 kali pada kuartal II 2024 menurun dibandingkan posisi kuartal II 2023 yang sebesar 3,86 kali dan 5,89 kali. Hal ini diraih berkat dukungan seluruh stakeholders dan Pemerintah dalam memperkuat struktur permodalan Perseroan serta upaya Perseroan untuk terus fokus terhadap kas,” ungkap Agung.
ADVERTISEMENT
Kepercayaan yang diberikan oleh para project owner kepada WIKA juga terus terjaga. Dalam hal ini, WIKA berhasil mendapatkan kontrak Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali.
Agung menegaskan bahwa langkah penyehatan dan perbaikan yang tengah dijalankan WIKA saat ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Guna mengakselerasi upaya Perseroan untuk mampu sustain dan bertumbuh dengan baik di masa mendatang.
WIKA Raih Kontrak Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis
WIKA mendapatkan kepercayaan untuk mengerjakan proyek Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis, Bali. Proyek ini dipercayakan oleh PT Pertamina Patra Niaga kepada WIKA dengan nilai kontrak sebesar Rp 475 miliar.
Pembangunan Jetty 1 Baru di Integrated Terminal Manggis ditujukan untuk mengoptimalkan kapasitas bongkar muat Jetty di Terminal Manggis. Serta meningkatkan keandalan dan ketahanan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Bali serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pembangunannya, WIKA dipercaya untuk melakukan pembangunan dermaga, mulai dari persiapan lahan hingga pengoperasian, dengan target rampung pada tahun 2026 mendatang.
Perolehan proyek ini semakin mengukuhkan kompetensi WIKA di dalam mendukung infrastruktur EPCC di Indonesia.