Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tak Andalkan PSO, Pelni Lakukan Sejumlah Inovasi
30 Juni 2018 17:45 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Harga tiket miring yang dihadirkan maskapai penerbangan berhasil menarik minat masyarakat untuk memilih transportasi udara sebagai alternatif perjalanan. Selain harga yang terjangkau, tingkat keefektifan waktu dan ketersediaan rute juga menjadi pertimbangan masyarakat memilih transportasi udara dibanding transportasi laut, meskipun pelayanan Pelni jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Usaha Angkutan Penumpang PT Pelni (Persero) OM. Sodikin mengatakan, dengan armada yang dimiliki, Pelni terus mengkoneksikan dari pulau ke pulau, termasuk pulau terdepan, terpencil dan daerah perbatasan (3TP) dengan setia terus dilayari Pelni untuk “Menghubungkan nusantara menyatukan Indonesia.”
Pelni membenahi kelas kabin (eksekutif) yang dulu menjadi andalan pemasukan. Kelas kabin yang sepi peminat hanya disisakan di 3 kapal (KM. Kelud, Tatamailau dan Bukit Siguntang) untuk melayani wisata bahari dan event on board, yang menjadi bagian dari inovasi Pelni. Sisanya dijadikan Single Class atau satu kelas layanan, semua dijadikan kelas ekonomi.
Menurunnya pengguna kapal Pelni tidak membuat perseroan pasrah, bahkan Pelni makin gesit bernovasi. Pelayanan PSO sebagai bagian dari penugasan negara dipermak di atas kapal mauapun dalam proses pemesanan tiket. Saat ini, pemesanan sudah bisa pakai HP Andorid dan bayar pakai kartu debit termasuk pesan wisata bahari hingga pelayanan-pelayanan ruang muatan di kapal.
Bicara Pelni, lanjut mantan kepala kamar mesin (KKM) ini, tak terlepas dari bisnis Pelni secara keseluruhan, meliputi bisnis angkutan penumpang, angkutan barang, bongkar muat, freight forwarding, maintenance facility, layanan kesehatan, pengelolaan aset, layanan umum (hotel, restoran, keagenan kapal, pengamanan).
ADVERTISEMENT
Pelni memiliki 26 armda penumpang, rencananya 1 kapal, KM. Kelimutu akan dijadikan kapal wisata untuk menangkap peluang pasar pariwisata yang cukup besar di mana pemerintah melalui Kementerian Pariwisata terus mendorong tumbuhnya industri pariwisata dengan target 20 juta wisatawan pada 2019.
Selain mengoperasikan kapal penumpang, Pelni juga mengoperasikan 9 kapal tol laut, 51 kapal perintis, 2 kapal ternak. Tol laut dapat memangkas disparitas harga, kapal ternak dapat memasok 2.000 ekor sapi perbulan dari NTB dan NTB ke Jabodetabek.
Armada Pelni pada 2015 masih 31 kapal, tahun 2016 menjadi 80 kapal, tahun 2107 menjadi 83 kapal, dan menjadi 86 kapal di 2018. Kemudian Fleet Utilization rate atau jumlah hari layar juga naik dari 7.980 tahun 2014, naik jadi 8.727 di 2015, menjadi 17.727 di 2016, menjadi 22.988 di 2017, akan menjadi, 28.284 mile di 2018.
ADVERTISEMENT
Dalam tahun 2018, bisnis penunjang seperti jasa logistik, trading akan dikembangkan untuk mendukung sustainability ekosistem, kelangsungan usaha bisnis utama pelayaran. Untuk core bisnis angkutan kapal ditangani Pelni, sedangkan trucking, warehouse, port receiving distrubution center, stevedoring ditangani anak perusahaan, PT Sarana Bandar Nasional (SBN).
Diversifikasi bisnis juga akan terus dikembangkan untuk menunjang pelayan Rumah Sakit (RS) Pelni, baik di darat maupun pelayanan penumpang di atas kapal. RS Pelni akan terus tumbuh, pada 2018 mengembangkan Merial Tower 296 bed. Pada 2019 pengembangan Indonesia Timur I, 250 bed. Tahun 2020 Indonesia Timur I masuk industri hulu. Pada 2021 pengembangan RS Kemayoran 200 bed, akuisisi RS Jakarta Utara 160 bed, pada 2022 New Tower RPH 300 bed dan akan mengakuisisi RS Jaktim 120 bed.
ADVERTISEMENT
Sementara PT Pelita Indonesia Djaya Corporation (PIDC) yang bergerak pada usaha jasa cleaning service, jasa pengamanan, hiburan musik, house keeping, bisnis jasa supply bahan makanan, sewa kendaraan dinas, loading frozen food ACS, pengelolaan wisma untuk paket wisata, outbound & meeting serta sewa lahan, akan terus tumbuh.
Seiring dengan naiknya pendapatan induk yang terus tumbuh tiga anak perusahaan juga terus didorong untuk berkontribusi. Pada 2014 pendapatan 3 anak perusahaan yaitu PT SBN, Rumah Sakit Pelni dan PIDC sekitar di 2014 Rp 367,15 miliar, tahun 2015 menjadi Rp 484,15 miliar, tahun 2016 menjadi Rp 828,06 miliar, pada 2017 Rp 1.035 triliun dan pada 2018 ditargetkan Rp 1.150,96 triliun.
ADVERTISEMENT
Bisnis angkutan barang diangkut dengan kapal penumpang, kapal barang/kontainer dan kapal ternak. Angkutan kontainer yang diangkut kapal tol laut mengalami kenaikan dari 88 di tahun 2015, tumbuh menjadi 4.383 di 2016, tahun 2017 menjadi 6.557 dan 2018 ditargetkan 13.172 teus.
Dalam pengembangan bisnis 5 tahun ke depan, Pelni akan bertransformasi membangun jaringan terintegrasi dan memperkuat ekosistem bisnis pelayaran. Bisnis yang sudah dijalankan pada 2017 meliputi pelayaran penumpang, pelayaran angkutan barang, logistik, bongkar muat, trading dan rumah sakit. Pada 2018 akan dilakukan penguatan bisnis penunjang dan diversifikasi untuk memperkuat ekosistem pelayaran Indonesia.
Mulai 2019 akan dilakukan penguatan cabang, sebagai agen terdepan Pelni untuk mencapai jaringan terintegrasi di Indonesia. Tahun 2020 Enhancement system pendukung informasi, tata kelola, struktur bisnis untuk mencapai operation dan service excellence. Pada 2021, bisnis utama meliputi pelayaran penumpang, pelayaran barang, pelayaran wisata. Bisnis penunjang logistik dan online logistik, bongkar muat, crew mining, layanan perkapalan, perawatan kapal. Untuk bisnis diversifikasi meliputi rumah sakit, properti dan trading.
ADVERTISEMENT
Sebagai BUMN, dalam pengelolaan bisnis perusahaan berpegang teguh pada pedoman tata kelola perusahaan yang baik dengan prinsip-prinsip GCG. Skor GCG Pelni terus tumbuh dari 77,83 pada 2015 naik menjadi 80,785 di 2017, untuk tahun 2018, skor ditargetkan naik menjadi 85 point
Kenaikan skor GCG membuktikan bahwa tata kelola perusahaan dari tahun ke tahun terus naik, hal ini akan mendorong kinerja perusahaan yang unggul di masa mendatang.
"Kami yakin ke depan kinerja Pelni akan semakin baik tidak hanya mengandalkan PSO dari pemerintah, PSO ke depan hanya bagian kecil dari bisnis Pelni," kata dia.