Tak Lagi Kelola 7-Eleven, Rugi MDRN Bengkak Jadi Rp 1 Triliun di 2017

23 Mei 2018 12:12 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seven Eleven ditutup (Foto: Reuters/Agoes Rudianto)
zoom-in-whitePerbesar
Seven Eleven ditutup (Foto: Reuters/Agoes Rudianto)
ADVERTISEMENT
Emiten ritel, PT Modern Internasional Tbk (MDRN) mencatat kerugian hingga Rp 1,057 triliun di sepanjang tahun 2017. Rugi ini membengkak dari tahun sebelumnya yang hanya Rp 636,483 miliar.
ADVERTISEMENT
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan perseroan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/5), kerugian tersebut disebabkan angka penjualan perseroan yang terus menyusut. Di tahun 2016, perusahaan yang kini tak lagi mengelola bisnis 7-Eleven tersebut masih mencatatkan angka penjualan Rp 891,421 miliar. Sementara di tahun 2017, angka penjualannya merosot 74,8% menjadi Rp 224,602 miliar.
Perseroan juga membukukan rugi usaha Rp 841,761 miliar di sepanjang tahun 2017 dari rugi tahun sebelumnya sebesar Rp 761,315 miliar.
Seven Eleven. (Foto: Reuters/Issei Kato)
zoom-in-whitePerbesar
Seven Eleven. (Foto: Reuters/Issei Kato)
Kinerja perseroan memang terus merosot sejak salah satu lini bisnisnya yang menjadi kontributor utama pendapatan perseroan, 7-Eleven, sudah tidak beroperasi lagi alias gulung tikar. Perseroan sepakat menutup 7-Eleven pada Juni 2017 lalu.
Total aset perseroan juga terus menyusut. Di tahun 2016, total aset perseroan tercatat Rp 1,982 triliun dan berkurang menjadi Rp 873,577 miliar di tahun 2017.
ADVERTISEMENT
Sementara total utang atau liabilitas perseroan lebih tinggi daripada total aset saat ini.
Di tahun 2017, total liabilitas perseroan tercatat Rp 1,284 triliun, sementara di tahun 2016 mencapai Rp 1,337 triliun.