Tak Selalu Bagus, Kenali 4 Kelemahan Penggunaan Atap Baja Ringan

15 Oktober 2020 8:26 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Rangka Baja Ringan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Rangka Baja Ringan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Penggunaan atap baja ringan semakin populer dalam konstruksi berbagai bangunan, khususnya di bagian atap. Hal ini seiring kelangkaan bahan dari kayu, terutama jika pengguna menginginkan jenis kayu yang berkualitas.
ADVERTISEMENT
Meski makin banyak digunakan dan mudah didapat, namun atap baja ringan juga punya sejumlah kelemahan. Hal ini harus dikenali pengguna, agar bisa mengantisipasi potensi kerugian atau bahkan kecelakaan.
Berikut 4 kelemahan atap baja ringan yang dihimpun kumparan dari berbagai sumber:
Masalah keindahan atau estetika menjadi salah satu kelemahan atap baja ringan. Berbeda dengan rangka atap dari kayu yang bisa dipoles bahkan diukir, sehingga bisa diekspose dari bagian bawah, atap baja ringan sama sekali tak memberi kesan keindahan. Tampilannya yang tidak rapi dapat merusak estetika fasad rumah.
Selain itu, sifat material logam yang menyalurkan panas, membuat atap baja ringan yang diekspose menyebabkan suhu ruangan di bawahnya jadi lebih panas. Itulah mengapa semua atap baja ringan ditutupi oleh plafon atau genteng, agar terlindungi dari panas dan juga terlihat lebih rapi.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan namanya, atap baja ringan punya bobot yang ringan sehingga mudah dihempas angin. Terutama jika dipasang tidak dengan benar oleh ahlinya. Risiko ini terutama bisa terjadi di daerah-daerah yang anginnya kencang, seperti kawasan pesisir pantai.
Sistem konstruksi atap baja ringan, pada prinsipnya saling menguatkan satu dengan yang lain. Karenanya penyusunan dan pemasangan konstruksinya tidak bisa sembarangan. Jika salah menyusun dan mengencangkan, bisa-bisa konstruksi atap ini malah rubuh dan menimpa penghuni rumah.
Karenanya sebelum membeli atap baja ringan, perlu diperhitungkan kebutuhannya dengan cermat. Selain itu, rangka atap baja ringan juga harus dilengkapi berbagai aksesoris yang tepat agar terpasang dengan kokoh.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari berbagai kelemahan itu, atap baja ringan relatif berkualitas. Seperti tahan cuaca, tak mudah terbakar, ringan, dan mudah didapat. Tentunya, ada kualitas, maka ada harga. Karena kualitasnya dan segala keunggulannya, harga atap baja ringan tidak tergolong murah.
Harganya dihitung per 6 cm dan dimulai dengan Rp 30 ribu hingga Rp 120 ribu, tergantung merek yang kamu cari. Harga atap baja ringan itu belum termasuk kelengkapan lainnya seperti reng, kanal, sekrup, alumunium foil, hingga genteng metal untuk melengkapi atap rumah.