Telin dan BW Digital Kerja Sama Percepat Konektivitas Indonesia dan Australia

15 Mei 2024 14:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1 di Washington DC, Amerika Serikat. Foto: dok. Telkom
zoom-in-whitePerbesar
PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin) dan BW Digital menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1 di Washington DC, Amerika Serikat. Foto: dok. Telkom
PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), anak perusahaan Telkom Indonesia, dan BW Digital menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk pengembangan dan pembangunan Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Hawaiki Nui 1.
Pengesahan MoU dilakukan di Washington DC, Amerika Serikat, saat acara International Telecoms Week 2024. Melalui kesepakatan tersebut, Telin dan BW Digital akan bekerja sama untuk mengembangkan, mengadakan, serta membangun Hawaiki Nui 1.
Telin juga akan bertindak sebagai pihak pendaratan Indonesia untuk kabel tersebut. Hawaiki Nui 1 diperkirakan akan siap beroperasi (ready for services) pada tahun 2027.
Hawaiki Nui 1 merupakan tahap pertama dari program pengembangan SKKL BW Digital. Dengan kapasitas lebih dari 240 Tbps, kabel ini akan menghubungkan Australia, Indonesia, dan Singapura, beserta cabang opsional ke Kepulauan Solomon, Papua Nugini, dan Timor Leste.
Membentang sekitar 10.000 km, Hawaiki Nui 1 akan menjadi rute baru yang lebih efisien di timur laut Australia melalui Selat Torres. Hawaiki Nui 1 akan menyediakan konektivitas, keragaman, dan keamanan yang lebih andal antara Australia-Asia dan Asia Tenggara.
Sistem ini juga akan menyediakan tautan kabel langsung yang pertama antara Sydney dan Darwin, serta dari Darwin ke Singapura, dengan cabang ke Jakarta dan Batam.
Dengan begitu, Hawaiki Nui 1 akan sekaligus mendukung pengembangan ekosistem digital di Nongsa Digital Park yang terletak di Batam, Indonesia. Pusat dari Nongsa Digital Park adalah data center 80 MW yang melayani bisnis, pemerintah, dan komunitas di seluruh negara.
Chief Executive Officer Telin, Budi Satria Dharma Purba, mengungkapkan kawasan Asia-Pasifik muncul sebagai pusat pertumbuhan lalu lintas telekomunikasi data center. Menurutnya, kapasitas data center di Singapura, Australia, Malaysia, dan Indonesia bakal bertumbuh dengan sehat dalam lima tahun ke depan,.
“Melalui kemitraan kami dengan BW Digital dan sebagai bagian dari keseluruhan 7 sistem kabel bawah laut ICE kami, kami bertujuan untuk menjembatani kesenjangan konektivitas antar data center di negara-negara ini dan membentuk masa depan Lanskap Bawah Laut Asia Pasifik,” ungkap Budi.
Bersama dengan kabel Hawaiki yang sudah ada dan menghubungkan Sydney, Auckland, dan Pantai Barat AS sejak 2018, Hawaiki Nui 1 menawarkan konektivitas terbaik kepada pelanggan yang beroperasi di kawasan Asia-Pasifik.
“BW Digital menyambut baik dapat membentuk aliansi strategis dengan Telin untuk membangun kabel bawah laut Hawaiki Nui 1 dan melayani kebutuhan kapasitas yang terus meningkat antara Australia, Indonesia, dan Singapura,” tutup Chief Executive Officer BW Digital, Ludovic Hutier.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio