Telur Ayam hingga Emas Jadi Penyebab Inflasi Oktober 2024

1 November 2024 11:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telur ayam yang dijual di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Telur ayam yang dijual di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur. Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas pangan bawang merah, tomat, daging ayam ras, dan telur ayam ras masuk ke dalam deretan sembilan komoditas utama yang menjadi penyebab utama inflasi Oktober secara bulanan, sebesar 0,08 persen.
ADVERTISEMENT
“Terdapat sembilan komoditas yang memberikan andil inflasi dominan mulai dari emas perhiasan sampai telur ayam ras, tujuh dari 9 komoditas tersebut golongan kelompok makanan, minuman dan tembakau,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Pusat BPS, Jumat (1/11).
Keempat komoditas ini masuk ke dalam komoditas makanan dan minuman yang terpantau melanjutkan tren deflasi sejak April 2024. Kali ini level deflasi komoditas ini pada posisi 0,03 persen.
“Komoditas bawang merah, daging ayam ras, dan telur ayam ras mengalami inflasi setelah beberapa bulan sebelumnya menjadi penumpang deflasi,” terang Amalia.
Selain itu, naiknya harga bawang merah, daging ayam ras dan telur ayam ras juga berkaitan dengan inflasi nasi dengan lauk masing-masing sebesar 0,35 persen dan 0,02 persen dengan andil pada inflasi Oktober secara bulanan sebesar 0,02 persen.
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor Pusat BPS, Selasa (15/10/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
“Memang terjadinya inflasi nasi dengan lauk bisa disebabkan karena naiknya harga bawang merah, daging ayam rasnya atau telur ayam ras, di mana ketiga komponen atau komoditas ini kan memang memberikan inflasi Oktober 2024,” terang Amalia.
ADVERTISEMENT
Dia kemudian membeberkan inflasi nasi dengan lauk terjadi di 23 kabupaten/kota di Indonesia.
“Tiga terbesar di antaranya ada di Timika dengan inflasi masih dengan lauk 9,65 persen, kemudian di Kabupaten Mesuji di mana inflasi inflasi dengan lauk sebesar 6,3 persen dan juga Kabupaten Karo yang inflasi nasi dengan lauknya sebesar 4,14 persen,” jelas Amalia.