Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Telur dan Daging Ayam Jadi Biang Kerok Utama Penyumbang Inflasi Maret 2024
1 April 2024 12:46 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS ) mencatat telur dan daging ayam ras menjadi penyebab utama inflasi Maret 2024, yang sebesar 0,52 persen dan secara tahunan mencatatkan inflasi 3,05 persen.
ADVERTISEMENT
“Telur ayam ras dan daging ayam ras merupakan komoditas penyumbang andil inflasi terbesar pada Maret 2024,” kata Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi di Jakarta pada Senin (¼).
Amalia menjelaskan, harga daging ayam ras dan telur ayam ras masih mengalami inflasi yang relatif tinggi bahkan meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
“Hal ini tentunya salah satu faktor penyebabnya adalah meningkatnya permintaan pada bulan Ramadan, artinya ada tekanan di sisi permintaan,” jelas Amalia.
Dalam paparan Amalia, inflasi telur ayam ras pada Ramadan tahun ini mencapai 9,4 persen secara month to month (mtom). Sedangkan, pada Ramadan tahun sebelumnya atau Maret 2023 capai 0,78 persen.
Sementara, inflasi daging ayam ras pada Ramadan tahun ini atau Maret 2024 capai 5,64 persen secara mtom, naik dari Ramadan periode tahun lalu atau Maret 2023 sebesar 0,97 persen.
Meski demikian, Amalia juga melihat pada Maret 2024 ini produksi jagung sudah meningkat lantaran memasuki masa panen raya. Amalia berharap, tingginya produksi jagung ini akan berdampak pada penurunan harga pakan jagung hingga daging dan telur ayam ras.
ADVERTISEMENT
“Artinya dari sisi suplai untuk harga pakan beras, harga jagung pakan sudah mengalami penurunan dan selanjutnya diharapkan nantinya akan berdampak pada harga pakan ternak dan juga terhadap daging ayam ras dan telur ayam ras di bulan-bulan berikutnya,” kata Amalia.
Dalam paparannya disebutkan, pada Maret 2024 terjadi peningkatan produksi jagung pipilan kering menjadi 2,34 juta ton, naik dari Februari yang kurang dari 1 juta ton dan Maret 0,5 juta ton.