Terimbas Boikot, Emiten Pengelola Starbucks Indonesia (MAPB) Rugi Rp 22 M

10 Juli 2024 11:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Starbucks Bali Foto: Azalia Amadea/Kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Starbucks Bali Foto: Azalia Amadea/Kumparan
ADVERTISEMENT
PT Map Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) mencatatkan kerugian Rp 22,23 miliar di kuartal I 2024. Angka ini anjlok dibandingkan akhir tahun lalu yang mencatatkan laba bersih Rp 13,65 miliar.
ADVERTISEMENT
MAPB merupakan emiten anak perusahaan dari Grup MAP di bidang kafe dan restoran di Indonesia, seperti Starbucks, Pizza Marzano, Krispy Kreme, Cold Stone Creamery, Godiva, PAUL Bakery, Genki Sushi dan Subway.
Berdasarkan laporan keuangan MAPB, kerugian didorong oleh menurunnya angka penjualan menjadi Rp 787,63 miliar di akhir Maret 2024, dari sebelumnya di tahun 2023 sebesar Rp 956,82 miliar.
Sementara pendapatan MAPB tercatat sebesar Rp 787,63 miliar, atau terkontraksi dari tahun sebelumnya Rp 956,83 miliar. Adapun beban pokok penjualannya tercatat sebesar Rp 237,4 miliar di akhir Maret 2024.
Dalam public expose tahunan, manajemen menyampaikan bahwa pihaknya terimbas aksi boikot. Manajemen juga menyesalkan bahwa aksi boikot menyebabkan penurunan penjualan, sehingga perusahaan harus memangkas biaya.
ADVERTISEMENT
"Kita perlu memberikan informasi kepada masyarakat bahwa boikot ini tidak seharusnya terjadi, karena hal ini benar-benar berdampak pada kami," tulis manajemen MAPB.
"Perusahaan telah mengambil beberapa inisiatif untuk mengurangi biaya. Sebagai contoh, kami telah menunda pembukaan gerai baru dan memutuskan untuk menutup beberapa gerai yang tidak menguntungkan. Kami juga memindahkan sebagian sumber daya kami ke divisi lain, seperti divisi teknologi/digital, di mana kami melihat potensi pertumbuhan yang lebih besar. Ini adalah salah satu contoh inisiatif pengurangan biaya kami," lanjutnya.
Manajemen MAPB juga memastikan perusahannya adalah perusahaan Indonesia yang tidak berhubungan dengan Israel atau Amerika. "Dengan memboikot Starbucks, hal ini memberikan dampak kepada masyarakat Indonesia," pungkasnya.
Sementara itu, Komisaris Independen PT , Alok Chandra Misra, mengundurkan diri dari perseroan sejak 8 Juli 2024.
ADVERTISEMENT
"Perseroan telah menerima surat pengunduran diri Bapak Alok Chandra Misra dari jabatannya selaku komisaris independen perseroan efektif terhitung sejak 8 Juli 2024," ujar
Sebelumnya, Direktur Utama MAPB Anthony Cottan juga mengundurkan diri sejak Maret 2024. Surat pengunduran diri itu diajukan pada 27 Februari 2024.