Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Indeks S&P 500 mengalami kenaikan poin paling banyak dalam tiga hari berturut-turut. Sedangkan Nasdaq melesat paling tinggi.
Dilansir dari Reuters, Selasa (29/3), Indeks S&P 500 naik 32,46 poin (0,71 persen) menjadi 4.585,52. Indeks Dow Jones naik 94,65 poin (0,27 persen) menjadi 34.955,89 poin, dan Nasdaq melesat 18,31 persen, mencapai 1.354,90 poin.
Indeks S&P 500 mengalami rebound dari perdagangan sebelumnya, dengan indeks benchmark jatuh sebesar 0,6 persen pada satu sisi.
Sementara itu, rencana Tesla stock split juga membuat sahamnya melonjak 8,03 persen. Perusahaan akan meminta restu ke pemegang saham untuk memecah saham yang beredar agar lebih banyak investor yang bisa memilikinya.
Selain rencana stock split saham Tesla, pertumbuhan sejumlah sektor saham membantu indeks utama Wall Street pulih dalam beberapa hari terakhir, bahkan ketika konflik antara Rusia dan Ukraina berlanjut. Analis mencatat nilai saham AS relatif murah berdasarkan observasi pertumbuhan saham saat ini.
Meski demikian, saham seperti Exxon Mobil Corp kehilangan 2,81 persen dan Chevron Corp turun 1,75 persen. Sebaliknya, sektor keuangan jatuh pada sesi ini, karena bank sentral AS atau Federal Reserve kemungkinan menaikkan suku bunga acuan.
ADVERTISEMENT
“Masih banyak orang yang berinvestasi di sektor keuangan. Saya tidak terkejut melihat keuangan kembali relatif, melihat apa yang terjadi di pasar obligasi saat ini,” ujar Wakil Presiden Senior Wedbush Securities, Stephen Massocca.
Dengan adanya peningkatan jual obligasi yang mencapai level tertinggi sejak 2019, muncul kekhawatiran adanya kebijakan moneter Federal Reserve yang lebih agresif, sehingga berpotensi menyebabkan resesi.