Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Permasalahan harga tiket pesawat untuk penerbangan domestik sampai saat ini belum juga menemukan titik terang. Masyarakat masih menilai harga tiket pesawat terlalu mahal.
ADVERTISEMENT
Terkait hal ini, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) mengusulkan agar pemerintah memangkas pajak untuk menurunkan biaya operasional maskapai penerbangan. Dengan begitu, diharapkan harga tiket pesawat bisa lebih terjangkau.
Ketua Badan Pengurus Pusat himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI) Bagas Adhadirgha menyebut, Indonesia adalah satu-satunya negara yang menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) terhadap Avtur.
"Biaya operasional akan berpengaruh pada harga tiket transportasi udara, banyak hal yang mempengaruhi biaya antara lainnya komponen-komponen pesawat kena PPN, Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Penghasilan (PPh). HIPMI bersama pemerintah siap benahi transportasi udara ini," kata Bagas Adhadirgha dalam keterangan tertulis, Selasa (11/6).
CEO Asia Aero Technology itu menambahkan, harga tiket juga dipengaruhi unsur eksternal seperti biaya fasilitas bandara.
ADVERTISEMENT
“Solusinya, untuk komponen penunjang transportasi udara seperti spareparts dan avtur dibebaskan biaya pajak, dan ambil pajaknya nanti di komponen tiket. Jadi tidak terjadi double terkena pajak. Dengan begitu biaya operasional akan terpangkas. Jika pasar transportasi udara bisa berkembang hal ini juga dapat meningkatkan pendapatan negara,” katanya.
Menurutnya, tiket pesawat mahal pasti akan mempengaruhi pariwisata domestik, tapi tidak menjadi faktor utama penyebab pariwisata jeblok. Sebab, tiket pesawat hanya menyumbang 10 persen dari total pemasukan pariwisata, alias penumpang menggunakan pesawat udara cuma 10 persen.
“Indonesia saat ini sedang berbenah, termasuk dalam transportasi udara. Pak Jokowi juga sangat menerima banyak masukan untuk membenahi dunia transportasi udara. Saya sebagai pengusaha dan yakin juga Pak Jokowi dalam pemerintahan mempunya niat baik untuk sama-sama membenahi permasalahan agar Indonesia bisa lebih maju,” tutupnya.
ADVERTISEMENT