Tim Ekonomi Prabowo Ungkap Alasan Kementerian BUMN Diubah seperti Temasek

11 Oktober 2024 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Gedung Kementerian BUMN. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Gedung Kementerian BUMN. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana mengubah Kementerian BUMN menjadi Badan BUMN. Tim ekonomi Prabowo-Gibran, Laode Masihu, mengatakan reformasi ini harus dilakukan agar BUMN bisa lebih maksimal lagi dalam mendorong ekonomi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Nantinya Badan BUMN akan menjadi super holding mirip seperti Temasek di Singapura atau SASAC di China.
"Jadi (Badan BUMN) menjadi badan profesional saja dan fokus di ekonomi. Presiden baru punya pikiran itu," kata dia dalam acara Kompas CEO Forum di IKN, Jumat (11/10).
Sebelumnya, dalam liputan khusus kumparan, disebutkan opsi ini bisa dijalankan dengan menempelkan super holding ini ke kementerian teknis seperti Pindad yang berada di bawah Kemenhan.

Muliaman Hadad Disebut Calon Kepala Badan BUMN

Nama Muliaman Hadad dikabarkan calon kuat untuk mengisi kursi Kepala Badan BUMN di era presiden terpilih Prabowo Subianto. Nomenklatur Kementerian BUMN akan diubah menjadi Badan BUMN oleh Prabowo
Pengamat BUMN, Toto Pranoto menyebut sosok Muliaman cocok sebagai ketua Badan BUMN karena memiliki banyak pengalaman seperti di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bank Indonesia (BI) serta beberapa korporasi.
ADVERTISEMENT
“Pak Muliaman itu kan dikenal sebagai orang yang banyak duduk sebagai fungsi regulator ya. Baik di Bank Indonesia, di OJK, tapi juga pengalaman dia di korporasi kan sekarang juga relatif sudah jalan ya,” kata Toto ketika ditemui di Sarinah pada Selasa (8/10).
Saat ini Muliaman menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Syariah Indonesia (BSI). Toto menilai sosok Muliaman memiliki pemahaman yang cukup untuk menjalankan bisnis utamanya di industri keuangan.
“Jadi dari segi sebetulnya pemahaman beliau terkait dengan soal bagaimana bisnis dijalankan terutama di industri jasa keuangan saya kira relatif sudah cukup baik,” lanjutnya.