Titiek Soeharto Pimpin Rapat Perdana dengan Mentan soal Swasembada Pangan

Titiek Soeharto menghadiri Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden periode 2024-2029 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Foto: Youtube/ MPRGOID

Putri mantan Presiden Soeharto, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, memimpin Rapat Kerja (Raker) Komisi IV DPR bersama Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman pada Selasa (5/11).

Mantan istri Presiden Prabowo Subianto tersebut mengenakan pakaian batik berwarna biru. Dalam rapat perdana ini, Ketua Komisi IV DPR RI itu bersama Mentan akan membahas program prioritas Kementerian Pertanian (Kementan) tahun 2024 yang bertujuan untuk swasembada pangan.

Titiek membuka rapat dengan ucapan selamat datang kepada Amran Sulaiman dan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono.

“Pada hari ini Selasa, 5 November 2024 Komisi IV DPR RI menyelenggarakan Rapat Kerja dengan Menteri Pertanian dalam rangka perkenalan dan penjelasan rencana program prioritas Kementerian Pertanian 2025,” kata Titiek di Kompleks Parlemen DPR RI, Selasa (5/11).

Titiek mengatakan, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat vital. Sebab selain merupakan sumber pemenuhan kebutuhan pangan, juga berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Tujuan akhirnya adalah peningkatan kesejahteraan rakyat melalui kemandirian pangan.

Menurutnya, Kementan sebagai instansi yang menjadi leading sektor bagi pengembangan pertanian di Indonesia memiliki tugas dan fungsi utama yaitu meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian menuju swasembada pangan.

Dengan demikian, diperlukan kebijakan Kementan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Selain itu, Titiek menilai Kementan harus memiliki rencana program prioritas yang tepat sasaran berpihak kepada rakyat dengan output yang terukur.

“Untuk itu pada rapat kerja hari ini Komisi IV DPR RI meminta saudara Menteri untuk menyampaikan rencana kerja serta program prioritas 2025 Kementerian Pertanian secara rinci. Komisi IV DPR RI mengingatkan agar rencana program prioritas yang disusun harus fokus kepada peningkatan produksi dan berdampak langsung kepada kesejahteraan petani,” terang Titiek.