Tren IPO Menurun di 2024, Ini Kata Airlangga

13 Desember 2024 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (12/12/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (12/12/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Tren penawaran saham perdana ke publik atau Initial Public Offering (IPO) di pasar modal Indonesia cenderung menurun di tahun 2024. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), ada 39 perusahaan yang IPO pada tahun ini dengan nilai pendanaan mencapai USD 368 juta.
ADVERTISEMENT
Nilai tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana terdapat 79 perusahaan yang IPO dengan dana sebesar USD 3,6 miliar.
Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Emiten Indonesia sekaligus Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap tren perusahaan yang melakukan IPO bisa kembali meningkat. Di samping itu, Airlangga menekankan perlunya mendalamkan struktur IPO di dalam negeri.
“Kita tetap berharap bahwa IPO akan terus bisa ditingkatkan dan juga diharapkan underwriter diberi kekuatan (nilai yang bisa di-underwrite) lagi Karena beberapa kali kan memang kita harus mengundang investor luar dari Singapura, dari Hongkong, dari Eropa dan yang lain,” kata Airlangga di Kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (13/12).
Airlangga menjelaskan, keberadaan industri asuransi diperlukan karena sifatnya pembiayaan jangka panjang. Sedangkan market IPO juga membutuhkan industri yang sifatnya pembiayaan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
“Kan kita tahu bank asing menguasai itu. Tidak salah, tetapi juga kita harus memperkuat kemampuan dari underwriter di dalam negeri,” kata Airlangga.
Meski demikian, Airlangga optimistis tren IPO akan kembali meningkat di tahun 2025. “Kalau pemerintah selalu optimis,” ujarnya.