Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Nilai tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana terdapat 79 perusahaan yang IPO dengan dana sebesar USD 3,6 miliar.
Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Emiten Indonesia sekaligus Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap tren perusahaan yang melakukan IPO bisa kembali meningkat. Di samping itu, Airlangga menekankan perlunya mendalamkan struktur IPO di dalam negeri.
“Kita tetap berharap bahwa IPO akan terus bisa ditingkatkan dan juga diharapkan underwriter diberi kekuatan (nilai yang bisa di-underwrite) lagi Karena beberapa kali kan memang kita harus mengundang investor luar dari Singapura, dari Hongkong, dari Eropa dan yang lain,” kata Airlangga di Kantor Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (13/12).
Airlangga menjelaskan, keberadaan industri asuransi diperlukan karena sifatnya pembiayaan jangka panjang. Sedangkan market IPO juga membutuhkan industri yang sifatnya pembiayaan jangka panjang.
ADVERTISEMENT
“Kan kita tahu bank asing menguasai itu. Tidak salah, tetapi juga kita harus memperkuat kemampuan dari underwriter di dalam negeri,” kata Airlangga.
Meski demikian, Airlangga optimistis tren IPO akan kembali meningkat di tahun 2025. “Kalau pemerintah selalu optimis,” ujarnya.