Usai Rugi Imbas COVID-19, Emiten Pengelola Hypermart Ini Target Untung di 2023

26 Agustus 2022 14:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Hypermart  Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Hypermart Foto: ANTARA/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Emiten ritel pengelola jaringan Hypermart, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA), mengalami kinerja yang kurang maksimal imbas pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Penjualan bersih MPPA di semester I 2022 mencapai Rp 3,71 triliun atau naik 4,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2021. Namun, kenaikan tersebut tidak berdampak banyak ke kondisi kerugian perseroan.
Sepanjang semester I 2022, rugi bersih MPPA mencapai Rp 158,60 miliar atau meningkat 73,33 persen dibanding kerugian di semester I 2021 senilai 91,50 miliar.
Chief Financial Officer MPPA Herry Senjaya mengungkapkan pandemi COVID-19 memang membuat pihaknya merugi. Namun, ia menargetkan perseroan bisa meraup keuntungan di 2023.
Apalagi, kata Herry, pandemi COVID-19 sudah mulai melandai. Sehingga upaya meningkatkan kinerja seperti membuka gerai baru harus terus digenjot.
"Kita sudah merugi karena adanya wabah COVID-19 yang melanda. Kami sudah menargetkan tahun depan sudah bisa menumbuhkan profitability,” kata Herry dalam acara paparan publik MPPA, Jumat (26/8).
ADVERTISEMENT
Herry mengatakan, MPPA menargetkan pembukaan 10 gerai baru hingga akhir tahun 2022. Pada Juni 2022 lalu, perseroan sudah membuka 2 gerai baru Hypermart, 1 Hyfresh, 1 Foodmart, 1 FMX dan 1 Boston.
Di sisi lain, Herry menjelaskan perseroan juga menutup retail pada 1 Hypermart, 1 Hyfresh, dan 2 Boston. MPPA juga melakukan sejumlah renovasi pada retailnya, seperti 1 gerai Foodmart dan 1 gerai Boston.
“Capex sudah dianggarkan untuk pembukaan toko kurang lebih sudah terserap 20 persen sampai 30 persen di tahun ini. Kalau target pertumbuhan 2022 sebesar 10 persen, sedangkan laba kita coba perbaiki kinerja di bulan-bulan selanjutnya,” kungkap Herry.
Herry mengungkapkan ada 199 gerai MPPA yang beroperasi di 30 provinsi di Indonesia dengan total luas gerai 579.964 meter persegi per Juni 2022. Adapun, 102 gerai diantaranya merupakan gerai dengan format Hypermart, 12 gerai Foodmart, 11 gerai Hyfresh, 8 gerai Primo, 54 gerai Boston, dan 12 gerai FMX.
ADVERTISEMENT