Vale (INCO) Cari Mitra Baru di Proyek Smelter Nikel HPAL, Sorowako

26 Agustus 2024 21:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 5 September 2024 11:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy. Foto: Instagram/@ptvaleindonesia
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama Vale Indonesia Febriany Eddy. Foto: Instagram/@ptvaleindonesia
ADVERTISEMENT
PT Vale Indonesia Tbk (INCO) tengah mencari mitra baru untuk proyek smelter nikel berteknologi high pressure acid leach (HPAL) di Sorowako. Proyek smelter senilai sekitar USD 2,1 miliar tersebut saat ini tengah digarap perseroan bersama mitranya, yakni Zhejiang Huayou Cobalt Co Ltd (Huayou).
ADVERTISEMENT
Chief Executive Officer (CEO) Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan berdasarkan rencana perusahaan, pengelolaan smelter SOA HPAL Sorowako akan menggandeng pihak ketiga.
"Ini memang rencananya tiga pihak ya. Saat ini baru dua, Huayou dan Vale," kata Febriany dalam Public Expose 2024, Senin (26/8).
Rencana penambahan mitra tersebut harus memenuhi sejumlah persyaratan. Mulai dari komitmen terhadap tata kelola lingkungan hingga sosial berdasarkan standar internasional.
Operator menyalurkan slag atau limbah nikel ke dalam wadah untuk dibawa ke tempat penampungan khusus Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di kawasan pertambangan PT Vale Indonesia, Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan, Jumat (2/8/2024). Foto: ANTARA FOTO/Basri Marzuki
"Prasyarat yang kami ajukan tentu adalah yang berkonten untuk ESG yang tingkat internasional yang baik, memiliki reputasi yang baik dan juga adalah partner penting dalam supply chain untuk baterai storage atau EV. Dengan demikian maka ini adalah satu kesatuan yang penting," jelasnya.
Dia mengatakan, saat ini sudah banyak perusahaan pembuat mobil yang tertarik bergabung dalam joint venture bersama Vale dan Huayou. Namun ia mengaku belum menemukan mitra yang tepat.
ADVERTISEMENT
"Harapan kami akhir tahun ini atau paling lambat kuartal 1 tahun depan sudah ada berita baik," pungkasnya.