Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.9
Vinfast Bakal Investasi Rp 4 Triliun di Subang untuk Bangun Pabrik Mobil Listrik
11 Maret 2025 15:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Roeslani memastikan bahwa Vinfast bakal melakukan investasi besar di Indonesia, khususnya di sektor kendaraan listrik.
ADVERTISEMENT
Ia mengatakan, Vinfast berencana membangun pabrik mobil listrik di Subang, Jawa Barat, dengan luas lahan 120 hektare. Pabrik tersebut ditargetkan mampu memproduksi hingga 50.000 unit kendaraan per tahun dengan nilai investasi mencapai Rp 4 triliun pada tahap pertama.
Hal ini dia sampaikan usai mendampingi Chairman dan CEO Vinfast Pham Nhat Vuong dalam pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Selasa (11/3).
"Mereka akan berinvestasi di mobil listrik di Subang seluas 120 hektare. Rencananya mereka ingin berproduksi 50.000 kendaraan per tahun dengan investasi mencapai Rp 4 triliun," ujarnya kepada wartawan.
Selain itu, Rosan menyebut, Vinfast juga berencana mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dengan membangun jaringan charging station. Pada tahap awal, mereka menargetkan membangun antara 30.000 hingga 100.000 unit charging station di seluruh Indonesia, terutama di Pulau Jawa.
Dia menjelaskan bahwa investasi untuk charging station ini diperkirakan mencapai US$1 miliar untuk 100.000 unit.
ADVERTISEMENT
"Charging station kalau enggak salah 100.000 itu sekitar US$ 1 billion, tetapi saya cek lagi agak lupa karena bertahap dari 30.000 sampai 100.000 unit," ucapnya.
Terkait jadwal pembangunan infrastruktur pengisian daya tersebut, Rosan menyebut bahwa Vinfast akan segera menyerahkan proposal ke Kementerian Investasi. Mereka juga telah memilih beberapa lokasi strategis untuk implementasi proyek ini.
"Ini baru mereka rencana sesudah ini mau submit ke Kementerian Investasi dan mereka sudah memilih titik-titiknya," katanya.