Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Vivo Bakal Luncurkan BBM Tandingan Pertalite? Begini Kata ESDM
14 Oktober 2022 17:56 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, dia belum bisa memastikan izin penjualan atau izin niaga BBM Vivo RON 90 sudah diajukan.
"Belum ada (izin penjualan), nanti saya cek dulu," ujarnya saat ditemui wartawan di kantor Kementerian ESDM, Jumat (14/10).
Di sisi lain, Tutuka menegaskan jika pemerintah akan melarang penjualan BBM di bawah RON 90, sehingga BBM Premium milik PT Pertamina (Persero) dan Revvo 89 milik Vivo tidak boleh dijual mulai 1 Januari 2023.
Adapun kebijakan penghapusan BBM di bawah RON 90 mengacu kepada SK DJM No. 85.K/HK.02/DJM/2022 tentang Standar dan Mutu BBM Jenis Bensin 88 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
"Sudah ada aturannya. Akhir tahun ini kan yang Premium udah enggak ada, aturan itu artinya berlaku," pungkas Tutuka.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, kumparan sudah mencoba menghubungi pihak PT Vivo Energy Indonesia untuk mengkonfirmasi rencana peluncuran BBM RON 90. Namun, hingga berita ini ditulis, pihak perusahaan tidak kunjung memberikan tanggapan.
Vivo Gerus Pasar Pertamina?
Rencana penjualan BBM RON 90 oleh Vivo menciptakan kemungkinan pelanggan beralih dari Pertalite yang berkualitas sama. Terlebih, harga BBM bersubsidi tersebut baru saja naik menjadi Rp 10.000 per liter.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menjelaskan, jika Vivo akhirnya meluncurkan produk BBM RON 90 adalah keputusan yang lumrah dan tidak bisa disalahkan.
“Apakah akan menggerus pasar Pertamina? Berapa sih SPBU Vivo? Bisa dihitung jari, paling banyak di Jabodetabek, meskipun menggerus tidak akan signifikan,” ujarnya saat ditemui di Grand Kemang Hotel, Rabu (12/10).
ADVERTISEMENT
Mamit menambahkan, hal tersebut juga dapat memberikan banyak pilihan masyarakat selain Pertalite dengan kemungkinan harga yang berbeda. Dia menilai, jika harga BBM Vivo lebih murah pun tidak menjadi masalah.
Sementara itu, Pengamat energi IRESS Marwan Batubara menilai, negatif jika ada badan usaha swasta mencoba merebut pasar Pertalite. Menurut dia, Pertamina sebagai BUMN selain mencari keuntungan tapi juga harus menjalankan berbagai penugasan.
“Swasta ini tidak ada kewajiban (penugasan), karena itu saya tetap saja merasa ini bukan sesuatu yang positif jika ada swasta yang dikasih kesempatan untuk jual BBM RON 90,” tuturnya.