Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Wacana Hilirisasi Rumput Laut Dikritik, Pabrik Olahan Banyak yang Mangkrak
23 Mei 2024 20:30 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Safari Azis, meminta rencana hilirisasi rumput laut yang dicanangkan pemerintah harus jelas. Turunan dari komoditas rumput laut ini beragam, ada yang berupa hydrocolloid (agar, alginat, karagenan), suplemen nutrisi (nutraceuticals) dan protein alternatif, hingga bisa menjadi bahan campuran dalam produk farmasi hingga konstruksi.
"Pengolahan harus jelas, untuk jadi tepung, pupuk, atau jadi apa. Harus jelas arahnya," kata Azis kepada kumparan, Kamis (23/5).
Berdasarkan laporan World Bank pada Global Seaweed: New and Emerging Markets Report 2023 disebutkan bahwa selain produk rumput laut berupa hydrocolloid (agar, alginat, karagenan), diprediksikan pula terdapat peluang pasar produk rumput laut global berupa biostimulan, pakan ternak, dan bahan aditif lainnya yang potensinya mencapai USD 4,4 miliar.
Selain itu, peluang pasar produk rumput laut lainnya berupa suplemen nutrisi (nutraceuticals) dan protein alternatif dengan potensi pasar diproyeksikan mencapai USD 6 miliar. Sementara pada bidang farmasi dan konstruksi (campuran bahan bangunan) diproyeksikan dapat mencapai USD 1,4 miliar.
ADVERTISEMENT
Potensi besar pengolahan rumput laut dalam negeri ini belum dioptimalkan dengan baik. Azis mengatakan, banyak pabrik pengolahan rumput laut dalam negeri mangkrak.
"Saat ini sudah ada 50 pabrik industri pengolahan di Indonesia, ada yang (bersumber) APBN yang mangkrak, kurang lebih 10 oleh KKP, belum dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan punya bantuan-bantuan peralatan, swasta ada kurang lebih 50 dan yang kelihatan ada 20," kara Azis.
Saat ini pemerintah sudah memulai pilot project rumput laut di Lombok dengan luar 100 hektare. Pemerintah menghitung, setiap 100 ha budidaya rumput laut skala besar yang dikerjakan, akan menghasilkan 10-15 ribu ton produksi rumput laut basah per tahun, menyerap ratusan tenaga kerja langsung dari warga sekitar pesisir, dan sekitar 1 juta liter produksi biostimulant atau pupuk organik yang dapat mencakup 1-2 juta lahan pertanian.
ADVERTISEMENT
Hilirisasi rumput laut diproyeksikan menjadi Program Strategis Nasional (PSN) di era Prabowo-Gibran nanti. Target pemerintah, hilirisasi rumput laut bisa menciptakan lapangan kerja langsung mencapai 1 juta dalam beberapa tahun ke depan.
"Dengan adanya budidaya rumput laut masyarakat yang dulu enggak kerja, akhirnya dengan adanya budidaya rumput laut bisa terangkat. Tinggal bagaimana kita jalankan pasarnya yang baik apakah dijual di dalam negeri untuk diolah atau diekspor," kata Azis.