Wall Street Ditutup Bervariasi, Saham Meta dan Amazon Melonjak

Logo Meta, rebranding perusahaan Facebook. Foto: Dado Ruvic/Reuters

Indeks utama saham Amerika Serikat (AS), Wall Street, ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (1/12). Mengutip Reuters, Dow Jones (. DJI), tercatat turun 0,29 persen menjadi 44.782, S&P 500 (. SPX) naik 0,24 persen menjadi 6.047, dan Nasdaq Composite (. IXIC), naik sekitar 1 persen menjadi 19.403.

Saham Wall Street beragam, dengan dorongan dari saham teknologi seperti induk Facebook, Meta Platforms (META.O) dan Amazon.com Inc (AMZN.O), yang masing-masing naik 3,2 persen dan 1,4 persen. Sementara saham Intel (INTC.O), turun 0,5 persen.

“Kami melihat sedikit pembalikan dalam beberapa minggu terakhir dengan kembalinya kepemimpinan di bidang teknologi dan reli di bidang keuangan dan siklus terhenti,” kata John Belton, manajer portofolio di Gabelli Funds.

Belton menambahkan bahwa poin data yang dirilis pada akhir pekan menunjukkan bahwa belanja Black Friday berada di atas ekspektasi, yang tercermin pada penjualan e-commerce.

Ilustrasi Wall Street. Foto: Shutterstock

Euro merosot sekitar 0,75 persen menjadi USD 1,0498. Hal ini dipicu oleh dolar yang mendapat dorongan pada akhir pekan ketika Presiden terpilih AS Donald Trump memperingatkan negara-negara berkembang BRICS agar tidak mencoba mengganti greenback dengan mata uang lainnya.

Mata uang Euro telah kehilangan 14 persen selama tiga bulan, dikarenakan kekhawatiran ekonomi zona euro mungkin memerlukan penurunan suku bunga lebih besar dari perkiraan Bank Sentral Eropa.

Di tengah drama politik di Prancis, premi risiko yang diminta investor untuk menahan utang pemerintah Prancis melonjak. Selisih antara imbal hasil obligasi 10-tahun Prancis dan Jerman untuk ukuran biaya pinjaman Prancis dibandingkan dengan acuan zona euro naik sekitar 7 basis poin menjadi 87 bps, meskipun masih di bawah level tertinggi 12-tahun pada minggu lalu sebesar 90 bps.

“Meningkatnya ketidakpastian politik juga dapat berperan dalam menjaga ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga ECB sebesar 50 bps pada bulan ini meskipun data ekonomi tidak sepenuhnya mendukung,” kata ahli strategi mata uang MUFG, Lee Hardman.