Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Wall Street Ditutup Naik, Imbas Komentar Jerome Powell soal Penurunan Suku Bunga
7 Maret 2024 6:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Indeks utama saham Amerika Serikat (AS) alias Wall Street ditutup naik pada perdagangan, Rabu (6/3). Imbas moncernya data ekonomi AS hingga komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang memperkuat ekspektasi bahwa bank sentral AS akan menurunkan suku bunga acuannya tahun ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Kamis (7/3), rata-rata Industri Dow Jones (.DJI) naik 75,86 poin atau 0,20 persen menjadi 38.661,05. S&P 500 (.SPX) naik 26.11 poin atau 0.51 persen menjadi 5,104.76 dan Nasdaq Composite (.IXIC) menambahkan 91,96 poin atau 0,58 persen menjadi 16.031,54.
Powell mengatakan pada hari Rabu bahwa ia memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya dan perekonomian AS masih belum mendekati resesi. Meskipun ia enggan berkomitmen terhadap jadwal pelonggaran suku bunga karena kemajuan inflasi tidak terjamin.
Dalam sambutannya menjelang kesaksiannya di kongres, Powell mengatakan inflasi telah menurun secara substansial sejak mencapai level tertinggi dalam 40 tahun pada tahun 2022. Namun para pengambil kebijakan masih membutuhkan kepercayaan yang lebih besar terhadap penurunan tersebut sebelum dilakukan penurunan suku bunga.
"Dia yakin bahwa The Fed memang memperkirakan penurunan suku bunga akan terjadi tahun ini. Itu adalah hal yang perlu didengar oleh pasar. Apakah hal ini ditulis dalam istilah yang ambigu? Ya, tapi secara keseluruhan pesannya jelas," kata Kepala Strategi Keuangan Global Quincy Krosby.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan masalah, tapi kapan The Fed memulai kebijakan pelonggaran suku bunganya," tambahnya.
Bersamaan dengan kesaksian Powell, Mark Luschini, Kepala Strategi Investasi di Janney Montgomery Scott mengatakan data ekonomi yang dirilis pada hari Rabu juga meningkatkan harapan penurunan suku bunga dan kepercayaan terhadap pasar tenaga kerja.
Data menunjukkan gaji swasta AS meningkat sedikit lebih rendah dari perkiraan pada bulan Februari.
Dan Survei Pembukaan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) menunjukkan lowongan pekerjaan turun sedikit di bulan Januari, sementara perekrutan menurun karena kondisi pasar tenaga kerja terus mereda secara bertahap.
“Jumlah lowongan pekerjaan sedikit menyusut, namun masih cukup sehat dan mengindikasikan pasar tenaga kerja masih terlihat cukup kuat,” kata Luschini.
“Ini sesuai dengan narasi Goldilocks yang telah menjadi konsensus,” imbuhnya.
ADVERTISEMENT