Warga Penghuni Kolong Jembatan Jakarta Bakal Direlokasi ke Rusun

28 November 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga beraktivitas di pemukiman kolong tol Gedong Panjang, Jembatan Pakin, Jakarta Utara, Minggu (10/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga beraktivitas di pemukiman kolong tol Gedong Panjang, Jembatan Pakin, Jakarta Utara, Minggu (10/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akan merelokasi warga yang tinggal di beberapa kolong jembatan di Jakarta ke rumah susun (rusun). Relokasi akan dimulai pada Sabtu (30/11) secara bertahap.
ADVERTISEMENT
“Kayak tadi saya bilang, kita kan akan mulai hari Sabtu ini memindahkan saudara-saudara kita yang ada di bawah jembatan ke rumah susun,” kata Ara di Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan pada Kamis (28/11).
Nantinya warga yang akan dipindahkan adalah warga kolong Jembatan Tomang Jakarta Pusat, kolong Jembatan Tol Inspeksi Kanal Barat Jakarta Barat, dan kolong Fly Over Basuki Rahmat Jakarta Timur. Total ada 232 Kepala Keluarga (KK) yang direlokasi ke 11 rusun di Jakarta.
Ara juga bilang jika Rusun kurang maka ada beberapa pihak swasta yang sudah memberi tawaran lahan untuk relokasi warga yang menghuni kolong jembatan.
“Jadi banyak sekali yang menawarkan tanahnya, bantuannya, apanya ini yang mau pindahin dari kolong jabatan ke rumah susun, ada yang mau bantu ABC. Kalau ada kurang,” lanjut Ara.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Ara juga berpesan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Jakarta agar dapat berkoordinasi mengenai ketersediaan unit rusun untuk warga yang direlokasi.
Menteri PKP Maruarar Sirait di Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta Selatan pada Kamis (28/11/2024). Foto: Argya D. Maheswara/kumparan
“Makanya saya bisa kasih jaminan sama perintah dalam negeri, DKI kan tadi bilang, kalau kamu kurang kasih tau,” jelasnya.
Selain itu Ara juga meminta agar nantinya warga yang telah direlokasi diberikan pelatihan keterampilan agar kebijakan ini menjadi kebijakan yang komprehensif
“Saya minta, yang nanti dilatih potong rambut, tarulah di sini. Atau di tempat rumah susun mereka tinggal, supaya mereka tidak perlu ongkos lagi. Jadi kita juga harus bisa membuat kebijakan itu yang komprehensif,” kata Ara.
Walau begitu Ara mengimbau jangan sampai ada urbanisasi besar-besaran dari daerah ke Jakarta karena ada program relokasi warga kolong jembatan.
ADVERTISEMENT
“Misalnya, karena ada program begini, jangan nanti ada urbanisasi berbonong-bonong orang masuk ke Jakarta. Karena di Jakarta ini ada program dari bawah jembatan ke rumah susun,” kata Ara.