Warga Sleman Mendadak Jadi Miliarder dari Pembebasan Lahan Jalan Tol Yogya-Solo

3 September 2024 19:52 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan melintasi jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (13/4/2024). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan melintasi jalan tol fungsional Solo-Yogyakarta di Ngawen, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (13/4/2024). Foto: Aloysius Jarot Nugroho/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Sejumlah warga di Kalurahan Sendangadi, Sleman, Yogyakarta, hari ini, Selasa (3/9), mulai menerima uang ganti rugi dan pelepasan hak atas objek tanah untuk pembangunan Tol Solo-Yogyakarta Seksi 2.
ADVERTISEMENT
Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Daerah Istimewa Yogyakarta, Suwito, membocorkan harga tanah per meter di Kabupaten Sleman. Dia bilang harganya fantastis.
"Per meter Rp 16 juta ring road (wilayah Kalurahan Sendangadi), nilai tanah juga, dinilai juga bangunan. Kadang tanah kecil, tapi bangunan harus lurusnya. Maka tanah luasnya sama tapi belum tentu nilainya sama karena ada bangunannya," kata Suwito ditemui di Kalurahan Sendangadi, Selasa (3/9).
Selain di Sendangadi, masih ada nilai tanah per meter yang lebih tinggi, yakni di Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Sleman. Di sana harga tanah per meter bisa mencapai Rp 20 juta.
"Ada sekitar Maguwo sekitar lotte kurang lebih Rp 15 juta-Rp 20 juta, ya deket jalan nasional. Nanti mungkin semakin ke tengah makin mahal lagi. Kalau ring road sini sama timur hampir sama lah. Nanti paling puncaknya (harga) Jalan Kaliurang," ujarnya.
Maryadi (74) mendapat uang ganti rugi Rp 4,1 miliar karena tanahnya di Kalurahan Sendangadi, Sleman digunakan untuk Tol Jogja-Solo. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Adalah Maryadi (74), pensiunan PNS yang menjadi salah seorang warga penerima uang ganti rugi tertinggi. Nilai ganti rugi yang dia dapat Rp 4,1 miliar.
ADVERTISEMENT
"Untuk anak cucu, saya punya anak punya cucu sekolah, ya mungkin untuk pendidikan itu," kata Maryadi.
Lahan milik Maryadi yang terdampak luasnya sekitar 565 meter persegi. Tanah itu sebelumnya dikelola keluarganya, karena Maryadi tinggal di Jakarta. Tanah itu merupakan warisan orang tuanya.