Waskita Karya Garap 24 Bendungan, 9 Proyek Masih Proses

18 September 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembangunan bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu (19/10/2022). Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pembangunan bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Aceh, Rabu (19/10/2022). Foto: Irwansyah Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
PT Waskita Karya (Persero) Tbk menggarap 24 bendungan yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. Sebanyak 15 di antaranya sudah selesai, sementara sembilan proyek lainnya masih dalam tahap pengerjaan.
ADVERTISEMENT
Sembilan proyek tersebut meliputi Bendungan Rukoh, Jlantah, Mbay, Jragung Paket I, dan Bener Paket II. Seluruh bendungan itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita menyebutkan, ada sekitar 83 PSN yang dikerjakan perusahaan. Kemudian sebanyak 64 di antaranya sudah selesai dibangun.
"Kami bersyukur masih diberi kepercayaan membangun PSN, salah satunya bendungan. Keberadaan bendungan sangat bermanfaat bagi masyarakat, tidak hanya sebagai penyuplai kebutuhan air tapi juga berpotensi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/9).
Ermy menyebutkan, ada dua proyek bendungan yang sudah hampir rampung dengan realisasi menembus 90 persen, yakni Bendungan Temef di Nusa Tenggara timur dan Rukoh Paket II di Aceh. Bahkan, lanjut dia, Temef akan segera diresmikan.
ADVERTISEMENT
“Kemajuan pembangunan Bendungan Temef sudah hampir 100 persen. Maka sudah siap digunakan dan memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitarnya, termasuk mendorong pariwisata di kawasan NTT,” tutur Ermy.
Bendungan tersebut terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan, mencakup tiga desa pada dua kecamatan yakni Desa Oenino dengan Desa Pane Utara, Kecamatan Oenino, serta Desa Konbaki, Kecamatan Polen. Temef akan menjadi satu-satunya bendungan terbesar di Provinsi NTT, panjangnya hingga 550 meter dan tinggi 55 meter.
Ermy menjelaskan, bendungan tersebut mulai dibangun pada 2018, pada saat itu Waskita mengerjakan Paket I yang sudah selesai. Adapun nilai kontrak Bendungan Temef Paket I sebesar Rp 934 miliar, sementara nilai kontrak pembangunan Temef Paket 4 mencapai Rp 468 miliar.
ADVERTISEMENT
Saat ini, perseroan juga mengerjakan beberapa proyek lainnya yakni Bendungan Jragung Paket I dan Bener Paket II di Jawa Tengah dengan realisasi di atas 50 persen, masing-masing sebesar 55,83 persen dan 51,66 persen, serta Bendungan Mbay di Nusa Tenggara Timur yang progresnya mencapai 47,18 persen.
Beberapa bendungan lainnya, sambung dia, baru mulai dikerjakan. Misalnya Bendungan Karangnongko Paket II di Jawa Timur dengan realisasi sebesar 13,42 persen. Lalu ada Bendungan Cibeet Paket III di Jawa Barat yang terealisasi 2,32 persen.
Sementara itu, pembangunan Bendungan Tiga Dihaji di Sumatera Selatan telah menyentuh progress 32,026 persen.
Adapun sepanjang 2024, terdapat tiga bendungan Waskita Karya yang telah diresmikan. Pertama Bendungan Karian di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, yang diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Januari lalu.
ADVERTISEMENT
Kedua yaitu Bendungan Margatiga di Lampung Timur, diresmikan pada 26 Agustus, kemudian ketiga Bendungan Leuwikeris di Jawa barat pada 29 Agustus.
“Keberadaan bendungan sangat penting guna mengelola air di Indonesia. Ada beberapa fungsi utama bendungan di antaranya sebagai penyuplai air irigasi dan pengendali banjir,” jelas Ermy.