Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Zulhas Sebut RI Selama 28 Tahun Lupakan Urusan Pangan
16 Desember 2024 14:16 WIB
ยท
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Memang pangan ini penting sekali. Kita kita hampir melupakan urusan pangan hampir 20, 28 tahun selama reformasi," kata Zulhas.
Dia menceritakan dua tahun pertama reformasi, Presiden Habibie sukses tapi laporannya ditolak pada waktu itu sehingga tak ada yang meneruskan. Habibie juga disebut hebat oleh Zulhas karena bisa menguatkan nilai rupiah dari yang per dolar Rp 16 ribu menjadi Rp 6 ribu.
"Lanjut ke Gus Dur, Ibu Megawati, konsolidasi demokrasi. Masih ribut. Ya, Gus Dur jatuh digantikan Mbak Mega," katanya.
"Nah, agak landai zaman Pak SBY 10 tahun. Tapi 10 tahun masih proses demokrasi. Bahkan zaman Pak SBY kerbau aja boleh demo waktu itu. Ya, jadi memang seru kita bernegara," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sementara 10 tahun selanjutnya dilanjutkan Presiden Jokowi yang menurut Zulhas fokus pada infrastruktur. "Sehingga pangan atau atau swasembada pangan atau kedaulatan pangan agak terlewatkan," katanya.
Di sisi lain, Zulhas mengaku Indonesia beruntung karena ada peninggalan dari Presiden Suharto yang begitu kuat. "Untung Allah SWT sayang kepada kita, sehingga peninggalan Pak Harto yang begitu kuat, itu mengenai irigasi, sawah, pupuk, kemudian bulog sehingga kita masih bisa bertahan. Ya. Tetapi sudah mulai shortage, mulai berkurang," jelasnya.
Zulhas melanjutkan bersyukur saat ini Presiden Indonesia adalah Prabowo Subianto yang sejak awal mencanangkan swasembada pangan.
"Alhamdulillah Presiden kita Pak Prabowo di mana-mana mencanangkan kita harus swasembada pangan," katanya.
Semula swasembada pangan ditarget 2029 lalu maju 2028, kini maju 2027. "Maju 2027. Insyaallah kita bisa mandiri dalam bidang pangan ini. Mandiri itu artinya kita tidak tergantung negara mana pun. Kita bisa makan dari tempat kita sendiri. Dari negeri negara kita sendiri, ya. Kemudian berdaulat di bidang pangan kata Bung Karno. Berdaulat itu kita bisa memilih menanam apa dan makan apa," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan pihaknya melakukan uji coba makan bergizi gratis sudah berjalan dari bulan September dan berakhir hari ini.
"Selama tiga bulan kami mengadakan di tujuh sekolah tiga di antaranya dari Muhammadiyah. Ada dari NU, ada sekolah negeri dan kami mengadakan di Sulawesi Utara," kata Neneng.
Ada 1.500 siswa yang mendapat makan siang bergizi gratis selama tiga bulan. Ada tiga fokus utama pihaknya yang pertama menggunakan teknologi dari hulu ke hilir untuk memastikan transparansi proyek makan begizi gratis.
Kedua, memastikan mengikuti standar keamanan kesehatan, kebersihan, dan gizi yang sudah ditetapkan Badan Gizi Nasional.
"Yang ketiga yang kami lakukan juga mengukur kadar gizi siswa sebelum dimulai makan bergizi gratis dan juga sesudah," jelasnya.
ADVERTISEMENT