Zulhas Ungkap Alasan RI Patok Kuota Impor 3,6 Juta Ton Beras Tahun Ini

4 Mei 2024 13:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/32024). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
zoom-in-whitePerbesar
Buruh pelabuhan membongkar beras impor asal Thailand dari kapal kargo di Pelabuhan Boom Baru, Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (1/32024). Foto: ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman
ADVERTISEMENT
Pemerintah menetapkan kuota impor beras tahun 2024 ini sebanyak 3,6 juta ton. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkap alasan impor tersebut dibutuhkan.
ADVERTISEMENT
"Kita siapkan jauh hari, pemerintah sudah putuskan impor beras tahun ini 3,6 juta, itu untuk persiapan," kata Zulhas saat ditemui usai meninjau Rumah Potong Hewan Unggas di Jakarta Timur, Sabtu (4/5).
Hal tersebut merupakan persiapan menghadapi cuaca ekstrem. Zulhas mengatakan kondisi cuaca ekstrem membuat temperatur di Indonesia lebih tinggi dari biasanya. Kondisi ini bahkan lebih ekstrem di negara ASEAN lainnya.
"Karena ada perubahan iklim, cuaca ekstrem. Di Filipina saya dengan sudah 45 derajat. Kita sudah 34, biasanya 32. Tentu semua kita hitung, kita perhatikan agar sembako ketersediaan dan harganya stabil," tegas Zulhas.
Adapun Badan Pangan Nasional (Bapanas) memproyeksikan produksi beras nasional akan turun setelah bulan Mei hingga akhir tahun 2024. Kesiapan stok Cadangan Pangan Pemerintah (CPP), khususnya beras ini, menjadi perhatian Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.
Pekerja menata beras di Gudang Bulog Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (22/2/2024). Foto: Budi Candra Setya/Antara Foto
"Untuk beras kita harus bersiap. Ini karena setelah Mei, proyeksi produksi dalam negeri kemungkinan akan mengalami depresiasi sampai akhir tahun, kecuali ada luas tanam yang lebih dari 1 hektar per bulannya," kata Arief dalam rilis resmi, Jumat (3/5).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, produksi beras nasional di April 2024 diperkirakan mencapai 5,53 juta ton dan di Mei 2024 berada di angka 3,19 juta ton. Selanjutnya pada Juni 2024 diperkirakan produksi beras mulai menurun menjadi 2,12 juta ton.
Arief bilang, Presiden Jokowi telah memberi arahan untuk selalu memperkuat stok CPP. Sebagai langkah konkretnya, Bapanas telah meminta Bulog terus memaksimalkan serapan beras dari produksi dalam negeri.
"Badan Pangan Nasional telah meminta Bulog untuk terus menerus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama 2 bulan ini. Saat ini, bahkan Bulog terus melecut penyerapan sampai 30 ribu ton setara GKP per harinya. Kita patut dukung dan apresiasi itu," kata Arief.