Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Imbasnya, pupus sudah bagi publik Tanah Air untuk menyaksikan sejumlah bintang muda atau wonderkid dunia di sejumlah stadion yang telah ditunjuk. Ya, manusia bisa menua, sehingga mereka tak bisa membela negaranya di Piala Dunia U-20 pada 2023.
Berdasarkan aturan FIFA, ada batas umur atas dan bawah agar seorang pemain berhak tampil di Piala Dunia U-20. Pasal 24 Ayat 2 berbunyi: "Semua pemain harus berusia maksimal 20 tahun pada akhir tahun kalender kompetisi tersebut dimainkan."
Lantas, siapa saja wonderkid dunia yang tak bisa mentas di Piala Dunia U-20 pada 2023? Asumsinya, ajang tersebut diselenggarakan pada Mei-Juni tahun itu.
1) Ki-Jana Hoever
Ki-Jana Hoever. Belanda. Kelahiran 18 Januari 2002.
Dia sekarang dikontrak Liverpool. Pemain yang bisa beroperasi sebagai bek tengah/bek kanan ini pernah menjadi andalan Timnas U-17 Belanda, mencetak 4 gol dari 12 laga, memenangi trofi UEFA European Under-17 Championship 2019.
2) Mohamed Ihattaren
Mohamed Ihattaren. Belanda. Kelahiran 12 Februari 2002.
ADVERTISEMENT
Usianya masih belia, tetapi Ihattaren sudah berhasil menembus skuad utama PSV Eindhoven (61 laga dan 9 gol sejak 2019). Gelandang asal Utrecht ini punya prestasi menjuarai UEFA European Under-17 Championship 2018.
3) Ryan Gravenberch
Ryan Gravenberch. Belanda. Kelahiran 16 Mei 2002.
Gravenberch menjadi sosok muda andalan di lini tengah Ajax Amsterdam (33 laga dan 6 gol di level senior). Dia berada dalam satu tim yang sama dengan Ihattaren kala menjuarai UEFA European Under-17 Championship 2018.
4) Benoit Badiashile
Benoit Badiashile. Prancis. Kelahiran 26 Maret 2001. Dia adalah bek muda andalan AS Monaco, sudah memainkan 62 laga di lintas ajang pada level senior.
5) Rodrygo Goes
ADVERTISEMENT
Rodrygo dan Vinicius Junior--kadang saling bergantian--kerap merepotkan lawan di setiap laga Los Blancos. Capaian sensasionalnya adalah hattrick sempurna ke gawang Galatasaray pada Liga Champions 2019/20.
6) Yari Verschaeren
Yari Verschaeren. Belgia. Kelahiran 12 Juli 2001. Gelandang serang kelahiran Antwerp ini sudah sering diturunkan oleh klub raksasa Belgia, Anderlecht. Dia bahkan sudah mengantongi enam caps dan mencetak satu gol bersama Timnas Belgia senior.
7) Antonio Marin
Antonio Marin. Kroasia. Kelahiran 9 Januari 2001. AC Milan, Manchester City, Paris Saint-Germain, dan Juventus pernah amat memburu winger Dinamo Zagreb ini. Kecepatan, kemampuan dribel, dan sepakan bola matinya menjadi daya tarik.
8) Thiago Almada
Thiago Almada. Argentina. Kelahiran 26 April 2001. The Guardian memasukkannya dalam daftar "Next Generation 2018: 60 of the best young talents in world football". Usai dua musim diandalkan Velez, dia kini memperkuat Leeds United.
ADVERTISEMENT
9) Gabriel Martinelli
Gabriel Martinelli. Brasil. Kelahiran 18 Juni 2001. Andai tak cedera, Arsenal mungkin sudah sering memainkannya sekarang. Solo goal-nya ke gawang Chelsea musim lalu adalah salah satu karya terbaiknya di Inggris sejauh ini.
10) Daniel Maldini
Daniel Maldini. Italia. Kelahiran 11 Oktober 2001. Titisan Paolo Maldini yang beroperasi sebagai gelandang serang.
Belasan gol telah ia cetak untuk Milan Primavera (19 gol, 40 laga) dan Milan U-17 (13 gol, 28 laga). Kemampuan dribel, mengkreasi serangan, olah bola, dan visinya cukup baik.
11) Willem Geubbels
Willem Geubbels. Prancis. Kelahiran 16 Agustus 2001. Untuk pemain yang belum berkepala dua, AS Monaco rela memboyongnya dengan mahar sekitar 20 juta euro. Dia adalah pemain serba bisa di lini serang: Winger kanan, winger kiri, striker.
ADVERTISEMENT
12) William Saliba
William Saliba. Prancis. Kelahiran 24 Maret 2001. Arsenal pernah 'bersitegang' dengan AS Saint-Etienne karena meminta Saliba segera dipulangkan musim lalu. Bek tengah ini punya potensi, tetapi Mikel Arteta masih urung memainkannya.
13) Eric Garcia
Eric Garcia. Spanyol. Kelahiran 9 Januari 2001. Ini dia bek muda Man City yang begitu dipercaya Pep Guardiola. Barcelona dikabarkan tertarik merekrutnya sebagai aset masa depan.
14) Lee Kang-in
Lee Kang-in. Korea Selatan. Kelahiran 19 Februari 2001. Jarang ada pemain Asia yang bisa tembus ke tim inti klub Liga Spanyol.
Sejak 2018, walau masih harus tetap bekerja keras, Kang-in sudah bisa menempatkan dirinya beberapa kali dalam line up skuad utama Valencia. Presensinya sebagai gelandang serang membawa Korea Selatan ke final Piala Dunia U-20 2019.
ADVERTISEMENT
15) Takefusa Kubo
16) Rhys Williams
Rhys Williams. Inggris. Kelahiran 3 Februari 2001. Inilah sang penerus Virgil van Dijk di Liverpool. Saat bek asal Belanda itu cedera, Juergen Klopp beberapa kali memercayakannya mengisi pos bek tengah.
17) Bukayo Saka
Bukayo Saka. Inggris. Kelahiran 5 September 2001. Well, alasan Arsenal punya sisi kiri penyerangan yang bagus adalah Saka.
Kreativitas dan keberaniannya dalam membuat keputusan patut diacungi jempol. Kini, ia sudah punya empat caps di Timnas Inggris level senior.
ADVERTISEMENT
18) Folarin Balogun
Folarin Balogun. Inggris. Kelahiran 3 Juli 2001. "Folarin Balogoal", itulah julukannya.
Digadang-gadang menjadi bomber masa depan Arsenal, dia tampil moncer dengan mencetak 38 gol dari 41 laga bersama The Gunners U-18. Musim ini, Balogun bahkan sudah mencetak dua gol untuk tim senior Arsenal di Liga Europa.
19) Tino Anjorin
Tino Anjorin. Inggris. Kelahiran 23 November 2001. Chelsea kian sering memamerkan pemain-pemain muda di skuad utama mereka. Anjorin salah satunya, winger Inggris ini telah mencetak 34 gol dan 16 assist secara total bersama tim muda Chelsea (U-18, U-19, U-23).
20) Mason Greenwood
ADVERTISEMENT
Musim lalu, Greenwood tercatat mencetak 17 gol dari 49 laga lintas ajang bersama MU dan sudah berkesempatan sekali berlaga bersama Timnas Inggris. Musim ini, boleh jadi akan kian banyak ada gebrakan lain darinya.
----
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .