5 Tokoh Sepak Bola Korban Rasialisme Online: Ada Pemain MU hingga PSM

15 Mei 2021 19:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tangan Gareth Bale dan Marcelo, pemain Real Madrid. Foto: REUTERS/Susana Vera
zoom-in-whitePerbesar
Tangan Gareth Bale dan Marcelo, pemain Real Madrid. Foto: REUTERS/Susana Vera
ADVERTISEMENT
Tindakan rasialisme amat diharamkan terjadi di ranah sepak bola. Sayangnya, aksi tersebut masih kerap ditemukan beberapa waktu ke belakang.
ADVERTISEMENT
Biasanya, korban rasialisme adalah mereka yang berlatar belakang berkulit hitam. Apalagi, di Eropa sana pesepak bola kulit hitam adalah minoritas.
Kendati begitu, rasialisme terhadap kulit hitam tak hanya terjadi di Benua Biru. Ofisial Premier League hingga klub-klubnya bahkan sampai sempat membuat kampanye mogok media sosial karena hal itu. Di Indonesia pun kejadian semacam ini juga pernah terjadi.
Nah, berikut kumparanBOLA sajikan 5 pesepak bola yang pernah jadi korban rasialisme. Siapa saja mereka? Simak di bawah ini.

Frederico Rodrigues de Paula Santos (Fred)

Selebrasi pemain Manchester United Fred usai mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur pada lanjutan pertandingan Premier League di Tottenham Hotspur Stadium, London, Inggris. Foto: Adrian Dennis/Pool/REUTERS
Frederico Rodrigues de Paula Santos alias Fred baru-baru ini menjadi korban rasialisme di media sosial. Itu terjadi saat Manchester United (MU) keok 2-4 dari Liverpool, Jumat (14/5) dini hari WIB.
ADVERTISEMENT
Ini bukan kali pertama Fred mendapat serangan rasialis. Saat MU kalah dari Leicester City di perempat final Piala FA, ia juga menerima hinaan.

Thierry Henry

Thierry Henry. Foto: JOSEP LAGO / AFP
Thierry Henry juga menjadi korban rasialisme di media sosial. Oleh karena hal tesebut, legenda Arsenal dan Barcelona itu memutuskan untuk menghapus media sosialnya.
Per awal Maret 2021, Henry sudah tak lagi berhubungan dengan media sosial. Dia bilang, tak berdekatan dengan Instagram dan Twitter, rasanya sangat luar biasa.
''Tapi saya akan selalu bersuara untuk mereka yang enggan meneriakkan suara. Saya berbicara tentang orang-orang yang telah dilecehkan, dilecehkan karena penampilan mereka, apa yang mereka yakini, tentang warna kulit mereka di media sosial,'' kata Henry dalam wawancaranya bersama CNN.
ADVERTISEMENT
''Jika keluar dari media sosial memberikan efek jera, mengapa tidak? Jika apa yang sudah saya lakukan memiliki dampak yang bagus saya senang,'' jelasnya.

Mario Balotelli

Mario Balotelli saat memperkuat Inter Milan di musim 2009/10. Foto: AFP/Giuseppe Cacace
Siapa tak kenal Mario Balotelli? Striker bertipikal garang, namun juga berwatak bengal.
Balotelli juga punya memori buruk saat bermain di Italia. Perlakuan rasialisme dari penonton sudah jadi makanan sehari-harinya saat bermain di sana.
Kejadian serupa juga menimpa Balotelli saat bermain di Prancis. Dalam sebuah laga melawan Bastia, para penonton meneriakinya dengan meniru suara monyet. Ia pun beberapa kali menerima ujaran rasialisme di media sosial.

Patrich Wanggai

Patrich Wanggai saat menjalani latihan jelang tampil di Piala Menpora 2021. Foto: ANTARA/HO
Tak hanya di Eropa, rasialisme juga menghiasi wajah sepak bola Indonesia. Terkini, Patrich Wanggai jadi korban rasialisme dalam laga PSM Makassar vs Persija Jakarta di Piala Menpora.
ADVERTISEMENT
Memang, Wanggai saat itu bermain cukup kasar sepanjang pertandingan. Ia lalu mencetak gol indah dalam laga yang berkesudahan 2-0 untuk PSM Makassar.
Usai pertandingan, akun sosial media Wanggai langsung dihujani banyak komentar miring bernada rasialisme.

Paul Pogba

Pemain Manchester United Paul Pogba saat melawan AS Roma pada pertandingan leg pertama semi final Liga Europa di Old Trafford, Manchester, Inggris. Foto: Phil Noble/REUTERS
Ranah media sosial tampaknya menjadi wadah baru dalam tindakan rasialisme. Paul Pogba juga merasakan hal serupa.
Kejadian ini terjadi saat Pogba gagal mengeksekusi penalti dalam laga melawan Wolverhampton Wanderers di tahun 2019. Alhasil, MU gagal meraih kemenangan di laga tersebut.
Netizen kemudian menumpahkan kekesalannya dengan mengejek Pogba di sosial media. Sayangnya, ejekan tersebut justru mengarah ke penampilan fisik Pogba.
---