5 'Tukang Jegal' Terbaik di Eropa: MU & Liverpool Sama-sama Punya

14 November 2021 14:12 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi tekel dalam sepak bola. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tekel dalam sepak bola. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
Selain skill olah bola tinggi, pesepak bola juga dituntut untuk memiliki kualitas fisik nomor satu. Hal itu akan membantu mereka ketika melakoni duel-duel perebutan bola.
ADVERTISEMENT
Biasanya, tim-tim memasang para 'tukang jegal' di posisi gelandang bertahan. Mereka ditugaskan untuk memutus aliran serangan lawan, dan membantu meringankan beban para pemain belakang.
Hal ini juga diterapkan oleh tim-tim besar dunia, khususnya Eropa. Ada sejumlah sosok 'tukang jegal' yang menjadi andalan mereka hingga mampu membawa tim ke podium juara. Pemain-pemain ini terkenal keras dan bermain tanpa kompromi. Mereka tentu punya kualitas fisik mumpuni.
Berangkat dari hal itu, berikut kumparanBOLA sajikan 'tukang jegal' terbaik di kompetisi Eropa saat ini. Dilansir Sportskeeda, silakan disimak di bawah ini.

Fabinho (Liverpool)

Pemain Liverpool Fabinho berebut bola dengan pemain Burnley pada pertandingan lanjutan Premier League di Anfield, Liverpool, Inggris. Foto: Jon Super/Pool/REUTERS
Kokohnya lini tengah Liverpool tak lepas dari kehadiran sosok gelandang yang satu ini: Fabinho.
Fabinho merupakan salah satu gelandang bertahan terbaik di Premier League, dan punya peran penting di balik kesuksesan Liverpool bersama Juergen Klopp.
ADVERTISEMENT
Secara keseluruhan, Fabinho telah memainkan 134 pertandingan lintas ajang. Ia membawa Liverpool memenangi dua trofi bergengsi, yakni Premier League dan Liga Champions.
Pemain yang satu ini juga serba bisa. Fabinho beberapa kali dipasang sebagai bek tengah, khususnya musim lalu saat Virgil van Dijk cedera.

Casemiro (Real Madrid)

Pemain Real Madrid Casemiro berebut bola dengan pemain Shakhtar Donetsk Alan Patrick pada pertandingan Grup D Liga Champions di Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol. Foto: Sergio Perez/REUTERS
Casemiro dan Fabinho sebenarnya adalah pesaing berat. Mereka memperebutkan pos gelandang bertahan di Timnas Brasil. Keduanya, tak bisa dipungkiri, adalah gelandang bertahan terbaik di kompetisi Eropa saat ini.
Casemiro direkrut Real Madrid pada 2013 dari Sao Paulo. Namun, namanya baru melejit kala dipinjamkan ke Porto. Casemiro baru menjadi pemain utama Madrid di musim 2015/16. Sejak saat itu, namanya tak pernah tergantikan.
Casemiro sudah bermain di 301 pertandingan lintas ajang. Ia mencetak 30 gol dan 25 assist. Casemiro adalah gelandang yang tak jarang bermain keras. Hal itu kerap bikin frustrasi lawan saat coba memasuki area pertahanan Madrid.
ADVERTISEMENT

Aaron Wan-Bissaka (Manchester United)

Pemain Manchester United Aaron Wan-Bissaka berusaha melewati pemain Fulham pada pertandingan lanjutan Premier League di Old Trafford, Manchester, Inggris. Foto: Phil Noble/REUTERS
Pemain selanjutnya bukan datang dari pos gelandang bertahan, melainkan wing-back kanan. Ia adalah penggawa Manchester United, Aaron Wan-Bissaka.
Wan-Bissaka mungkin kerap dikritik lantaran kontribusinya dalam menyerang yang dinilai kurang maksimal. Namun, dalam hal bertahan, Wan-Bissaka nyaris sempurna.
Wan-Bissaka ciamik dalam menjegal lawan dengan tekel-tekelnya. Ia punya kaki yang panjang, sehingga memungkinkan untuk melakukan hal tersebut.

N'Golo Kante (Chelsea)

Pemain Chelsea N'Golo Kante berebut bola dengan pemain Malmo FF pada pertandingan Grup H Liga Champions di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: Matthew Childs/REUTERS
Kembali ke sektor tengah, ada nama salah satu gelandang terbaik di dunia saat ini: N'Golo Kante. Jawara Piala Dunia 2018 bersama Prancis itu kini bermain di Premier League untuk Chelsea.
Nama Kante meroket kala membawa Leicester City juara Premier League 2016. Ia kemudian dilirik Chelsea dan langsung diboyong ke Stamford Bridge.
ADVERTISEMENT
Kante adalah gelandang bertipikal enerjik. Ia punya kemampuan dalam perebutan duel bola atas maupun bawah. Kante juga merupakan sosok penting di balik sukses Chelsea merengkuh trofi Liga Champions musim lalu.

Wilfred Ndidi (Leicester City)

Pemain Chelsea Christian Pulisic berusaha melewati hadangan pemain Leicester City Wilfred Ndidi pada pertandingan lanjutan Premier League di Stamford Bridge, London, Inggris. Foto: Peter Cziborra/REUTERS
Wilfred Ndidi menjadi salah satu rekrutan tersukses Leicester City. Sang gelandang punya kemampuan bertahan apik. Fisiknya pun oke. Ia adalah gelandang bertahan yang cukup kuat.
Seiring berjalannya waktu, Wilfred Ndidi terus mengembangkan kemampuannya. Ia kini punya skill olah bola yang baik, dan akurasi passing.
Tak heran bila belakangan, pemain 24 tahun ini mulai diisukan dengan tim-tim besar Inggris. Sebut saja: Manchester United, Chelsea dan Manchester City.