Ambisi Gila PSG: Juara Liga Champions Walau Amblas Rp 16,8 Triliun

16 September 2021 12:02 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Paris Saint-Germain usai mencetak gol ke gawang Club Brugge pada pertandingan Grup A Liga Champions di Stadion Jan Breydel, Bruges, Belgia.  Foto: KENZO TRIBOUILLARD / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Paris Saint-Germain usai mencetak gol ke gawang Club Brugge pada pertandingan Grup A Liga Champions di Stadion Jan Breydel, Bruges, Belgia. Foto: KENZO TRIBOUILLARD / AFP
ADVERTISEMENT
Paris Saint-Germain (PSG) memang memiliki asa untuk mendaratkan trofi Liga Champions ke Parc des Princes. Setidaknya, itu yang intens mereka lakukan sejak kedatangan Qatar Sports Investments (QSI) pada 2011.
ADVERTISEMENT
Namun, hingga saat ini, upaya Les Parisiens belum juga berhasil. Mereka paling dekat dengan trofi 'si Kuping Besar' pada musim 2019/20. Sayang, PSG kalah oleh eks wonderkid mereka sendiri, Kingsley Coman, yang menceploskan satu-satunya gol untuk Bayern Muenchen di laga final.
Kini musim 2021/22, klub yang didirikan pada Agustus 1970 itu membuat gebrakan dengan mendatangkan ikon Liga Spanyol, Lionel Messi. Mereka juga merekrut beberapa nama besar seperti Sergio Ramos hingga Gianluigi Donnarumma.
Sayang, anak asuh Mauricio Pochettino gagal membuka laga perdana Liga Champions musim ini dengan kemenangan. Meski turun dengan trio Messi-Neymar-Mbappe, PSG harus puas imbang 1-1 di kandang Club Brugge pada Kamis (16/9) dini hari WIB.
Presiden La Liga, Javier Tebas. Foto: AFP/Roslan Rahman
Cibiran pun datang dari Presiden La Liga, Javier Tebas. Tebas mengatakan bahwa PSG memiliki asa untuk menjuarai Liga Champions sembari kehilangan uang hingga 1 miliar euro (setara Rp 16,8 triliun).
ADVERTISEMENT
"Yang tidak bisa dimengerti adalah [PSG], mereka mengalami kerugian 400 juta euro dan tagihan gaji 500 juta euro, tetapi dapat menolak tawaran seperti yang mereka terima untuk Mbappe," kata Tebas, dikutip dari ESPN.
“Kami harus menarik investor, tetapi tidak dengan kontribusi tak terbatas dan kerugian terus-menerus. Itu tak akan diizinkan di sektor lain. Mereka lebih suka menjuarai Liga Champions sambil kehilangan satu miliar [euro]. Fan mereka akan senang, tetapi Anda sudah merusak sepak bola. Ini sangat berbahaya," imbuhnya
Selebrasi pemain Paris Saint-Germain usai mencetak gol ke gawang Club Brugge pada pertandingan Grup A Liga Champions di Stadion Jan Breydel, Bruges, Belgia. Foto: KENZO TRIBOUILLARD / AFP
Tebas juga tak habis pikir dengan sikap PSG yang menolak tawaran Real Madrid untuk Kylian Mbappe.
"Klub La Liga [Real Madrid] menawarkan 160 juta euro dan 180 juta euro, bahkan bersedia membayar 200 juta euro (setara Rp 3,3 triliun) untuk Mbappe, tetapi upaya mereka digagalkan oleh penolakan PSG untuk bernegosiasi," tulis laporan tersebut.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari cibiran Tebas, sebenarnya klub-klub di Spanyol juga tengah mengalami krisis keuangan. Salah satunya adalah eks klub Messi, Barcelona. Blaugrana bahkan disebut memiliki total utang mencapai 1,35 miliar euro (setara Rp 22 triliun).
Pemain FC Barcelona Ronald Araujo berebut bola dengan pemain Bayern Muenchen Leroy Sane pada pertandingan Grup E Liga Champions di Camp Nou, Barcelona, Spanyol. Foto: Albert Gea/REUTERS
Akan tetapi, Presiden La Liga memiliki pandangan berbeda terkait utang yang dimiliki Barcelona tersebut.
"Yang terpenting bukan utang yang Anda miliki, melainkan kemampuan untuk membayarnya kembali," ucap Tebas.
“Mereka mendatangkan satu miliar euro, mereka memiliki rasio satu banding satu. Itu lebih baik dari 70 persen tim di Eropa, lebih baik dari PSG, dari tim Premier League. Kami pikir aturan kontrol keuangan yang ketat menguntungkan keberlanjutan Barcelona," tandasnya.