Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
"Aku lebih cakep daripada David Beckham."
Demikian kelakar Antonio Cassano soal pengalamannya di Real Madrid , klub yang seharusnya jadi klimaks dalam kariernya. Ya, seharusnya...
ADVERTISEMENT
***
Ingatan tentang Cassano mungkin lebih kental dengan nuansa bengal ketimbang fenomenal. Namun, tak bisa dimungkiri kalau Cassano adalah salah satu bakat terbaik yang dimiliki Italia di awal milenium.
Bersama Roma, Cassano menyabet titel Supercopa Italia. Dia juga ditahbiskan sebagai pemain muda terbaik Serie A di dua periode (2001 dan 2003). Deretan prestasi itu yang kemudian membuat Madrid memboyongnya di musim dingin 2005/06. FYI, Cassano jadi pemain Italia kedua yang membela El Real setelah Christian Panucci pada musim 1996/97.
Debut Cassano fantastis. Dia mencetak gol perdana hanya berselang tiga menit usai masuk ke lapangan. Tepatnya, saat Madrid berhadapan dengan Real Betis di Copa del Rey.
Sayangnya, magi Cassano tak bertahan lama. Berat badannya meningkat lebih cepat dari kontribusinya. Saking gemuknya, Cassano sampai dijuluki Gordito yang berarti tembem.
ADVERTISEMENT
Madrid pun menjatuhkan denda gara-gara aksi indisiplinernya itu. Tak berhenti sampai di sana. Fabio Capello yang kala itu mengampu sebagai pelatih Madrid mencopot posisinya di skuat utama Madrid.
Dasarnya bengal, Cassano pun melawan. Dia terlibat cekcok dengan Capello di ruang ganti kala Madrid bersua Gimnastic de Tarragona.
Pihak klub mengambil tindakan tegas. Dalam laman resminya, Madrid mengumumkan bahwa Cassano telah ditangguhkan karena tidak menghormati Capello selaku nakhoda tim.
Cassano mengaku khilaf. Eks penyerang Inter Milan itu juga meminta maaf kepada Capello atas perlakuan buruknya 13 tahun silam.
"Saya memulai musim baru dengan memainkan dua pertandingan pertama, tetapi pada pertandingan ketiga ia menjatuhkan saya dan saya marah padanya. Saya harus minta maaf kepada Capello untuk itu," kata Cassano seperti dilansir Marca.
Di lain sisi, masuk akal kalau Capello tak memainkan Cassano secara reguler. Wong, di skuatnya ada bomber papan atas macam Ronaldo dan juga Ruud van Nistelrooy.
ADVERTISEMENT
Cassano tak segan untuk mengakuinya. Lebih-lebih kepada Ronaldo yang dianggapnya lebih dari sekadar pesepak bola normal.
"Van Nistelrooy adalah salah satu penyerang terkuat pada waktu itu, tetapi di Real dia tidak bermain karena Ronaldo adalah sebuah fenomena. Ronaldo bukan berasal dari bumi," imbuh Cassano.
Pada akhirnya karier Cassano di Real Madrid berjalan amat singkat. Dia dipinjamkan ke Sampdoria di musim 2007/08 dan tak pernah kembali. Akhirnya pula, predikat bengal itu lebih melekat kepadanya ketimbang label pemuda potensial yang pernah tersemat kepadanya.
---
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!