Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penampilannya memang apik malam itu. Akan tetapi, hal itu nyatanya tidak mengejutkan Arsene Wenger.
Pada 2011, Gnarby resmi bergabung bersama tim muda Arsenal dari Stuttgart junior. Setahun berselang, ia diangkat Wenger ke tim utama The Gunners.
Kiprahnya bersama Arsenal memang tak mulus. Gnarby kudu bersusah payah mendapatkan menit bermain dari sang pelatih. Bahkan, ia harus dipinjamkan ke West Bromwich Albion untuk mendapatkan jam terbang.
Meski terkesan 'dibuang' Arsenal, Wenger sejatinya telah menyadari potensi yang dimiki Gnabry. Intinya, bukan soal kualitasnya yang tak mumpuni, melainkan cederanya yang membuatnya kesulitan mendapatkan tempat di sana.
''Jangan lupakan Gnabry. Saya membelinya saat ia baru berusia 15 tahun dari Stuttgart. Namun, dia kerap mengalami cedera,'' kata Wenger kepada BeIN Sports.
''Dia adalah pemain yang kreatif. Dia bisa cetak gol lewat kedua kakinya. Kekuatan dan penetrasinya sangat baik. Dia adalah pemain yang pintar dan bisa mengatur kapan harus berlari.''
ADVERTISEMENT
''Ini nampak sedikit mudah. Seperti yang saya katakan, ia adalah pemain muda berbakat. Kini, ia semakin berkembang pesat dan menjadi salah satu yang terbaik di Jerman,'' dirinya menambahkan.
Setelah masa peminjamannya habis di West Brom, Gnabry akhirnya angkat kaki dari Arsenal. Ia memutuskan untuk pulang kampung ke Jerman dengan bergabung bersama Wender Bremen, sebelum akhirnya diangkut Bayern.
Wenger mengaku sempat kecewa dengan keputusan Gnabry yang enggan memperpanjang masa baktinya di Arsenal.
''Saya meminjamkannya ke West Brom dan dia juga tidak dimainkan di sana. Dia kembali harus berkutat dengan cedera. Kami bekerja keras dengannya hingga ia dipanggil Timnas Jerman U-20. Sebelum akhirnya Bayern membuat kesepakatan dengan Wender Bremen,'' ungkap Wenger.
''Saat itu, ia tidak ingin memperpanjang kontraknya di Arsenal. Jujur, saya sangat sedih kala itu. Kami tidak bisa melupakannya karena ia memiliki perjalanan karier yang hebat,'' jelasnya.
ADVERTISEMENT
''Dia bisa menjadi (pemain) nomor 9... atau nomor 10. Dia adalah pemain hebat,'' tandasnya.
Penulis: Mohammad Insan Bagus Laksono