Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bagaimana tidak? Lha wong, semasa menjadi pemain, Inzaghi banyak mengukir sejarah dan cerita bersama Milan. Dia adalah andalan di lini depan Rossoneri pada masanya (2001-2012).
"Ini terasa seperti laga kontra Lazio, saat saya menghadapi saudara saya, Simone. Ini (laga kontra Milan) adalah pengalaman sulit di tingkat manusia, tetapi juga sangat emosional sulit untuk dijelaskan," kata 'Pippo', dikutip dari Football Italia.
"Semua orang tahu betapa saya mencintai Milan dan saya pikir sentimen itu sama dengan fans 'Rossoneri'. Seperti yang kami katakan dalam situasi ini, kami akan menjadi rival selama 90 menit dan setelah itu saya bisa kembali menjadi Fan Nomor 1 Milan," lanjutnya.
Dua scudetto Liga Italia (Serie A ), satu trofi Coppa Italia, dua piala Liga Champions, dua gelar Piala Super Eropa, hingga sekali menjuarai Piala Dunia Antarklub. Itulah prestasi Filippo Inzaghi bersama Milan.
ADVERTISEMENT
Pada masanya juga, Inzaghi dikenal sebagai salah satu striker karismatik Milan di lapangan. Itu karena kecerdikannya bisa lolos dari jebakan offside untuk kemudian mencetak gol.
Kini, Inzaghi harus menghadapi Milan, klub yang dicintainya itu. Walau begitu, pelatih 47 tahun itu berusaha profesional dan berharap anak asuhnya menampilkan performa terbaik.
"Saya mengatakan kepada para pemain untuk menikmati peluang ini, karena setahun lalu kami berada di Serie B dan sekarang kami menghadapi para pemimpin Serie A, ingin sekali meraih kudeta lagi setelah merebut poin dari Lazio dan Juventus," tegasnya.
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .