Cerita di Balik Lahirnya Assist Cantik yang Ciptakan Gol Kemenangan AS Roma

26 Mei 2022 12:59 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain AS Roma Nicolo Zaniolo merayakan gol pertama mereka bersama Chris Smalling dan Roger Ibanez saat pertandingan Final Liga Konferensi Eropa di Arena Kombetare, Tirana, Albania. Foto: Marko Djurica/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemain AS Roma Nicolo Zaniolo merayakan gol pertama mereka bersama Chris Smalling dan Roger Ibanez saat pertandingan Final Liga Konferensi Eropa di Arena Kombetare, Tirana, Albania. Foto: Marko Djurica/Reuters
ADVERTISEMENT
AS Roma menjuarai Liga Konferensi Eropa 2021/22 usai mengalahkan Feyenoord Rotterdam 1-0 pada Kamis (26/5) dini hari WIB. Gol tersebut hadir berkat adanya umpan cantik Gianluca Mancini.
ADVERTISEMENT
Nicolo Zaniolo menggemparkan Air Albania Stadium, Tirana, Albania, di menit 32. Sontekan kaki kirinya berhasil menembus gawang Feyenoord yang dijaga Justin Bijlow.
Adalah Mancini yang menjadi arsitek dari gol kemenangan AS Roma tersebut. Pasalnya, umpannya mampu membelah barisan pertahanan Feyenoord dengan ciamik.
Usai laga, Mancini menceritakan soal proses gol tersebut. Setelah mendapatkan bola, ia mendapatkan instruksi dari rekan setimnya, Bryan Cristante, yang bicara sambil teriak.
"Setelah mengoper bola kepada saya, Brian teriak ke arah saya, 'Tetap tenang, belok [menghindar cari ruang], belok," cerita Mancini dikutip dari Sky Sports Italia.
"Tapi setelah saya melihat Zaniolo, saya membuat umpan panjang, bukan mencari ruang," tambahnya.
Umpan Mancini tak bisa dihalau oleh bek Feyenoord, Gernot Trauner, yang melompat. Zaniolo pun menahan bola dengan kakinya, dan sentuhan pertamanya berhasil membuka keunggulan Roma.
Pemain AS Roma, Lorenzo Pellegrini dan Gianluca Mancini merayakan dengan fans saat mengangkat trofi setelah memenangkan Liga Konferensi Eropa. Foto: Bernadett Szabo/REUTERS
Kemenangan tersebut cukup spesial bagi AS Roma dan Jose Mourinho. Pasalnya, ini adalah kali pertama 'Serigala Ibu Kota' menjuarai kompetisi antarklub Eropa.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Roma juga mengakhiri puasa gelar. Giallorossi terakhir kali mengangkat trofi adalah kala memenangi Coppa Italia dan Piala Super Italia pada 2007/08.
"Kami telah mencetak sejarah. Ini adalah kompetisi yang kami yakini bisa kami menangkan sejak awal," ucap Mourinho kepada Sky Sports selepas pertandingan.
"Banyak hal berkecamuk di kepala saya saat ini. Saya merasa seperti seorang Romanisti [sebutan untuk pendukung AS Roma] sejati," imbuhnya.