Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Cerita Hugo Samir Dikartu Merah di Asian Games & Ungkap Kekecewaan Orang Tua
30 September 2023 9:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Hugo Samir menjadi sorotan publik usai dikartu merah di Asian Games 2022 (2023) Hangzhou. Penyerang milik Borneo FC itu juga menceritakan kekecewaan orang tuanya kepadanya.
ADVERTISEMENT
Insiden tersebut terjadi saat kontra Uzbekistan di 16 besar Asian Games 2022 di Shangcheng Sports Centre Stadium, Hangzhou, China, Kamis (28/9). Striker 18 tahun itu dikartu merah pada menit ke-112 usai berjibaku dengan Makhmudjon Makhmadjonov. Hugo menceritakan kejadiannya saat itu.
"Kebetulan itu kami dapat pelanggaran, terus pas saya mau ambil bola, dia [Makhmadjonov] tendang bolanya, dijauhkan gitu, emosilah. Terus sempat kena saya pukul gitu, cuma enggak ada niatan mau mukul, cuma namanya emosi spontan saja tiba-tiba," katanya saat dihubungi kumparan, Jumat (29/9).
Hugo menyesali perbuatannya itu. Putra Jacksen F. Tiago tersebut menceritakan bagaimana pelatih Timnas U-24, Indra Sjafri, hingga orang tuanya kecewa melihat aksinya.
"Pelatih [Indra Sjafri], panggil, pas saya, keluar dia bilang sabar, sabar. Dia kecewa sama saya. [Rekan-rekan yang lain], sama senior-senior juga dikasih tahu biar lebih tenang karena saya masih muda, masih panjang perjalanan, dikasih motivasi, masukan dari senior-senior," ucap Hugo Samir.
ADVERTISEMENT
"[Ayah saya] ortu, papa tidak menelepon, kecewa, sudah enggak nge-chat, terus saya langsung chat papa-mama untuk minta maaf tapi papa balasnya enggak kayak biasanya, dia kecewa, namanya ortu kecewa," tandasnya.
Dalam laga itu, Timnas U-24 akhirnya kalah 0-2 dari Uzbekistan dengan skor 0-2. Ketua Badan Tim Nasional Indonesia, Sumardji, menyoroti mental permainan pasukan Indra Sjafri.
“Ke depan, yang harus kita perhatikan adalah kita harus lebih lagi, terutama bagaimana mental anak-anak, mengarahkan mental anak-anak dalam kondisi yang sulit tetap harus fight dan tetap harus dingin, jangan sampai mudah terpancing, mudah terprovokasi,” ucap Sumardji saat ditemui kumparan di China.