Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Bek Juventus, Danilo Luiz , menyebut Maurizio Sarri punya kesamaan dengan Pep Guardiola. Akan tetapi, menurut pemain asal Brasil itu, Sarri memberi kebebasan lebih kepada para pemainnya.
ADVERTISEMENT
Danilo datang ke Juventus pada musim panas 2019 sebagai bagian dari transfer Joao Cancelo ke Manchester City. Untuk mendapatkan Cancelo, City menyerahkan uang 32 juta poundsterling plus mantan bek Real Madrid tersebut kepada 'Si Nyonya Tua'.
Boleh dibilang, Danilo belum betul-betul sukses di Juventus. Dia memang sukses mencetak gol dalam laga debutnya melawan Napoli tetapi setelah itu mengalami cedera yang membuatnya absen cukup lama. Danilo pun kemudian harus menyerahkan pos bek kanan kepada Juan Cuadrado.
Terlepas dari kesulitan itu, Danilo mengaku menikmati bermain di bawah Sarri. Kepada Globo Esporte, dia berkata, "Sarri punya ide modern. Dia suka memainkan garis pertahanan tinggi dan dia ingin kami semua menjaga bola dengan baik."
ADVERTISEMENT
"Dalam hal ini, aku tidak merasakan banyak perubahan dan aku tidak kesulitan beradaptasi. Sarri dan Guardiola punya banyak kesamaan, terutama mengenai pendekatan mereka terhadap taktik dan pergerakan pemain."
"Mereka mempelajari lawan dengan saksama dan bisa memprediksi semua pergerakan yang dibutuhkan untuk mengantisipasi beragam situasi."
"Di Manchester City, semuanya begitu mekanis. Semua langkah, setiap inci, dikerjakan dengan detail. Sarri, sementara itu, lebih fleksibel. Dia masih mau memberikan kebebasan individual kepada pemain."
"Pada dasarnya, mereka punya model permainan yang sama dan butuh waktu untuk menyesuaikan diri. Dengan Guardiola, kami butuh dua tahun. Kupikir, saat ini Juventus sudah berada di trek yang benar meskipun belum lama bermain di bawah Sarri," jelasnya panjang lebar.
ADVERTISEMENT
Selain menikmati bermain di bawah asuhan Sarri, pemain yang mencuat bersama Porto itu juga mengaku senang dengan kehidupan di Torino. Fanatisme para suporter dan makanan jadi daya tarik tersendiri bagi Danilo .
"Torino sangat berbeda dengan Manchester. Di sini para suporter lebih antusias dan mereka akan menyetopmu di jalan. Aku suka itu, mereka terlihat lebih menyayangi klub yang mereka dukung," katanya.
"Perlahan, aku mulai mengenali kota ini dan aku merasa senang. Aku sangat menyukai makanan di sini. Spektakuler. Di Manchester tidak begini. Makanan enak di sana tidak banyak."
"Di Italia, aku harus berhati-hati. Karena semua makanannya enak, aku harus menjaga jangan sampai kegemukan," lanjutnya.
Danilo juga menjelaskan perbedaan sepak bola Italia dengan Inggris. Pemain 28 tahun itu mengakui bahwa intensitas permainan di Inggris tidak ada duanya. Namun, di Italia dia dituntut jadi pemain yang berbeda.
ADVERTISEMENT
"Di Italia permainannya lebih taktis. Penempatan posisi sangat penting di sini. Itulah mengapa, para pemain dipaksa untuk berpikir lebih keras," tuturnya.