Dua Legenda Belanda Terseret Kasus Narkoba & Judi Ilegal, Bagaimana Nasibnya?

8 November 2021 21:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Belanda Dirk Kuyt mengontrol bola saat pertandingan perebutan tempat ketiga antara Brasil dan Belanda selama Piala Dunia FIFA 2014 di Stadion Nasional Brasilia pada 12 Juli 2014. Foto: Fabrice COFFRINI / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Belanda Dirk Kuyt mengontrol bola saat pertandingan perebutan tempat ketiga antara Brasil dan Belanda selama Piala Dunia FIFA 2014 di Stadion Nasional Brasilia pada 12 Juli 2014. Foto: Fabrice COFFRINI / AFP
ADVERTISEMENT
Timnas Belanda pernah dihiasi dengan nama-nama beken, termasuk Wesley Sneijder dan Dirk Kuyt. Namun siapa sangka, keduanya kini terseret kasus narkoba dan judi ilegal di Belanda. Bagaimana bisa?
ADVERTISEMENT
Sneijder dan Kuyt dipanggil sebagai saksi ketika polisi menyelidiki kelompok kriminal bernama 'The Hague Godfather Piet S' yang disebut terlibat dalam penjualan narkoba dan judi ilegal di Belanda.
Sementara, menurut laporan media Belanda, Netherlands News Live, awal mula dua legenda De Oranje itu terseret dalam pusaran kasus ini karena polisi mengidentifikasi Sneijder dan Kuyt terlibat dalam perjudian di situs Edobet
"Menurut Kejaksaan Umum, Edobet didirikan oleh putra Piet S, Freddy S. Dalam percakapan yang disadap secara diam-diam, polisi mendengar bahwa Sneijder dan Kuyt berjudi secara teratur dalam situs tersebut," tulis laporan itu.
Wesley Sneijder kala berjersi Inter Milan. Foto: Inter Milan
"Dirk Kuyt terkadang bermain dengan 25 ribu euro (setara Rp 412 juta) per hari. Dalam percakapan lain disebutkan bahwa Sneijder tidak melunasi utang judi. Itu sebabnya dia dan keluarganya didatangi sekelompok preman," tambah pernyataan dalam laporan itu.
ADVERTISEMENT
The Sun melansir, Kuyt telah mengaku bertaruh pada situs judi ilegal itu, tetapi Sneijder menyangkal keterlibatannya. Eks pemain Liverpool itu mengaku menggunakan Edobet pada bulan Februari lalu. Ia bermain secara kredit, tetapi menyangkal berjudi untuk menjadi kaya.
"Saya sering meninggalkannya di situs, tetapi terkadang saya dibayar," ucap Kuyt.
"Misalnya, saya akan bertemu seseorang di pom bensin. Saya suka melakukan ini secara tunai, sehingga saya bisa bermain secara anonim. Saya kadang-kadang dibayar tunai. Saya tidak bermain untuk uang, tetapi saya suka bermain," tambahnya.
Sementara, Sneijder yang kediamannya dilaporkan didatangi kelompok preman tetap bersikeras bahwa dirinya tidak berjudi di situs web tersebut.
Sneijder dan Robben merayakan gol. Foto: Reuters/Michael Kooren
"Ini adalah sepupu ayah saya, saya hanya melihatnya sekali. Dia penipu ulung. Mereka meminta maaf sepuluh kali dan kemudian mereka pergi. Saya tidak pernah mendengar kabar dari mereka lagi," aku eks Inter Milan itu.
ADVERTISEMENT
Namun, keduanya masih ditetapkan sebagai saksi dalam kasus ini. Belum ada kabar terbaru tentang status hukum keduanya sejauh ini, apakah mereka memang bersalah atau tidak.
“Ketika saya bisa membuktikan bahwa ini tidak benar, cerita ini berakhir,” tegas Sneijder.
Terlepas dari dugaan kasus kriminal tersebut, Sneijder dan Kuyt sama-sama menikmati cerita indah saat membela Timnas Belanda. Sneijder tercatat memegang 134 caps, sedangkan Kuyt 104 caps. Kini, keduanya sama-sama telah pensiun, Kuyt pada 2018 dan Sneijder setahun setelahnya.