Eks Anggota TGIPF soal Hukuman Arema Selesai: Keputusan Blunder

12 Juli 2023 16:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesepak bola Persib Bandung David Da Silva (kanan) berusaha melewati sejumlah pesepak bola Arema FC dalam pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (7/7/2023). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pesepak bola Persib Bandung David Da Silva (kanan) berusaha melewati sejumlah pesepak bola Arema FC dalam pertandingan BRI Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Jumat (7/7/2023). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Mantan anggota Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Kanjuruhan, Akmal Marhali, kecewa dengan keputusan sanksi Arema yang sudah selesai. Akmal menyebut keputusan tersebut merupakan blunder besar bagi sepak bola Indonesia.
ADVERTISEMENT
Menurut Akmal, bebasnya Arema bisa membuat masalah baru di sepak bola Indonesia. Hal tersebut bisa jadi kecemburuan bagi klub-klub lainnya.
Puluhan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan datang dengan membawa bunga dan poster wajah para korban untuk dipasang di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Minggu (4/6/2023). Foto: Dok. Istimewa
“Jadi menurut saya kalau bicara Arema saya pikir terlalu dini untuk dilepas tanpa ada hasil investigasi dari PSSI atas kasus Kanjuruhan,” ucap Akmal kepada kumparan, Rabu (12/7).
Sebelumnya, Dirut PT Liga Indonesia Bar (LIB), Ferry Paulus, mengatakan Arema akan bisa berkandang di Malang tiga hingga empat bulan ke depan.
Arema bisa berkandang di Stadion Gajayana yang saat ini masih dalam tahap renovasi. Arema saat ini memakai Stadion I Wayan Dipta, Bali sebagai stadion kandang mereka sementara.
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali. Foto: Dok Akmal Marhali
Arema FC sebelumnya disanksi akibat kerusuhan pasca laga melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, pada Sabtu (1/10/2022). Tim berjuluk 'Singo Edan' itu dihukum tidak boleh menggelar laga kandang hingga penghujung musim Liga 1 2022-2023.
ADVERTISEMENT
Artinya, dalam setiap laga yang dijalani Arema akan berlangsung tanpa kehadiran suporter setianya alias harus menjalani laga usiran. Tak hanya itu, mereka juga didenda Rp 250 juta.