Evan Dimas si Arek Surabaya yang Hobi Perkuat Tim-tim Rival Persebaya

6 April 2022 15:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Evan Dimas merayakan golnya ke gawang Borneo FC.  Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Evan Dimas merayakan golnya ke gawang Borneo FC. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
Evan Dimas sudah resmi diperkenalkan sebagai pemain anyar Arema FC. Keputusan ini bak menasbihkan bahwa dirinya adalah arek Surabaya (orang Surabaya) yang hobi membela tim-tim rival Persebaya dan Bonek.
ADVERTISEMENT
Evan Dimas merupakan pemain asal Surabaya kelahiran 13 Maret 1995. Di usia mudanya, Evan pernah menimba ilmu di tim kota kelahirannya, Persebaya Surabaya.
Sebelum memulai kiprahnya bersama rival-rival Persebaya, Evan lebih dulu bermain untuk tim Malaysia, Selangor FC, pada 2018. Kemudian, pada 2019, pemain berlabel timnas ini kembali ke Indonesia untuk membela Barito Putera.
Keputusan 'panas' pertama Evan terjadi pada 2020. Saat itu, sang gelandang menerima tawaran membela Persija Jakarta jelang Liga 1 2020. Langkah ini mendapat kecaman dari Bonek. Rumah Evan di Surabaya sampai diteror usai Evan memutuskan bergabung tim Ibu Kota.
Evan Dimas Darmono saat berseragam Persija Jakarta. Foto: Dok. Media Persija
Persebaya dan Persija memang memiliki sejarah rivalitas. Kelompok suporter kedua tim ini sering terlibat gesekan saat duel 'Bajul Ijo' vs 'Macan Kemayoran' tersaji.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Bonek selalu dilarang ke Jakarta jika Persija bertindak sebagai tuan rumah. Sebaliknya, begitu juga The Jakmania yang dilarang tandang ke Surabaya.
Cerita Evan Dimas di Persija tidak lama. Pada 2020, Liga 1 dihentikan karena pandemi corona. Evan akhirnya hanya mencatatkan dua penampilan selama setahun berseragam Persija.
Pada 2021, sepak bola Indonesia kembali hidup. Evan Dimas memutuskan untuk meninggalkan Persija, dengan bergabung ke Bhayangkara FC.
Pemain Bhayangkara FC Evan Dimas Darmono berebut bola dengan pemain Madura United David Laly Liga 1 di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar Bali, Jumat (14/1 Foto: Nyoman Budhiana/ANTARA FOTO
Bhayangkara FC juga memiliki hubungan tak baik dengan Persebaya. Tim ini adalah cikal bakal dari dualisme Persebaya yang pernah terjadi di masa lalu.
Bhayangkara FC pernah menggunakan nama Persebaya DU, Surabaya United, Bhayangkara Surabaya United, bahkan Bonek FC. Hal-hal itulah yang membuat Bonek tak suka dengan Bhayangkara FC, sehingga tim ini menghadirkan rivalitas tersendiri dengan Persebaya.
ADVERTISEMENT
Terkini, Evan Dimas sudah memutuskan bergabung dengan Arema FC. Hal itu diumumkan resmi pada Selasa (5/4). Dan, Arema adalah rival berat Persebaya.
Persebaya dan Arema merupakan dua tim terbesar di Jawa Timur. Hubungan Bonek dan Aremania juga terbilang tak pernah harmonis, meski hidup berdampingan di wilayah yang sama.
Evan Dimas, pemain baru Arema FC. Foto: Twitter/@AremafcOfficial
Salah satu Tokoh Bonek, Husin Ghozali, menegaskan bahwa sepak bola bukan semata-mata hanya perkara uang. Ia ingin Evan Dimas lebih memahami tradisi dan kultur sebagai orang Surabaya.
''Kami sebenarnya sudah tahu, sudah menebak. Kalau filosofi kami begini, bermain sepak bola itu bukan hanya dilihat dari nilai Rupiah saja, tapi ada faktor lain yang lebih dari itu,'' kata Husin kepada kumparan, Rabu (6/4).
ADVERTISEMENT
''Teman-teman Bonek sepakat sepak bola bukan cuma Rupiah, tapi ada nilai attitude yang harus dia [Evan] pahami di Surabaya itu seperti apa. Tetapi itu tetap hak seorang Evan Dimas. Teman-teman di Surabaya juga paham, dia hanya melihat dari nilai Rupiah,'' pungkasnya.