Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Evan merupakan gelandang asli Surabaya. Di usia muda, Evan bergabung bersama salah satu sekolah sepak bola (SSB) di Surabaya. Ia digaji Rp 20 ribu hingga Rp 50 ribu per pertandingan.
''Saya kalau makan di rumah saja [agar hemat biaya makan]. Kalau dapet [uang] saya kumpulkan. Kadang saya kasih ke ibu,'' lanjutnya.
Saat ini, Evan sudah menjadi pesepak bola top Indonesia. Ia menjadi langganan timnas, termasuk saat ini di bawah arahan Shin Tae-yong. Evan tak menyangka bisa berada di titik ini.
Menurut Evan, salah satu kunci keberhasilannya adalah doa dan restu kedua orang tua. Ibu dan ayah Evan adalah sosok yang selalu mendukung karier sepak bola sang putra.
''Saya gak menyangka sekarang bisa bermain di timnas dan jadi pesepak bola profesional, dulu kayaknya susah. Saya yakin saja, tuhan enggak tinggal diam. Yang penting saya kerja keras, patuh ke orang tua dan ikhlas,'' ujar Evan Dimas.
ADVERTISEMENT
''Ibu dan ayah serta keluarga banyak berperan dalam karier sepak bola saya. Mereka selalu mendukung saya dalam keadaan susah maupun senang,'' tambahnya.
Evan Dimas saat ini merupakan penggawa Arema FC. Sebelumnya, ia juga pernah direkrut tim besar Indonesia lainnya, yakni Persija Jakarta dan Bhayangkara FC. Evan Dimas juga pernah bermain di Malaysia bersama Selangor FC.