Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Nasib kompetisi sepak bola Italia sudah terang. Setelah sekitar tiga bulan terhenti akibat pandemi virus corona , Vincenzo Spadafora—Menteri Olahraga Italia—memberikan lampu hijau untuk kembali menggulirkan liga.
ADVERTISEMENT
Meski keputusan itu disambut dengan sukacita, masalah baru muncul. Mundurnya liga musim 2019/20 membuat FIGC harus memikirkan jadwal yang pas untuk kompetisi musim 2020/21.
Presiden FIGC, Gabriele Gravina, mengungkapkan bahwa Serie A 2020/21, selambat-lambatnya, dimulai pada 12 September. Dengan catatan, musim depan akan begitu padat.
ADVERTISEMENT
Penetapan tenggat waktu itu dirasa pas setelah mempertimbangkan Liga Champions dan Liga Europa diagendakan mulai pada Agustus 2020. Pertimbangan lain ialah menyesuaikan jadwal Timnas Italia di Euro 2020 yang harus bergeser ke 11 Juni 2021.
“Jika liga dapat dimulai pada 12 September, kami akan mengintensifkan jadwal dengan menggunakan beberapa hari libur musim dingin. Kami harus bisa menyelesaikan laga di waktu yang tepat," tutur Gravina.
“Bahkan sesuai arahan Pemerintah Italia, FIGC diberikan opsi untuk mempertimbangkan format alternatif. Tujuannya untuk menjaga kejuaraan tetap berjalan," kata Gravina kepada Sky Sports Italia.
"Kami berharap menggunakan format yang sama untuk kompetisi musim depan. Akan tetapi, kami siap mengevaluasi solusi alternatif,” lanjut Gravina.
Rencana musim depan sudah ada. FIGC tengah menggodok jadwal dan format.
ADVERTISEMENT
Namun, rancangan musim berikutnya sangat bergantung tingkat kesuksesan musim 2019/20. Pasalnya wabah virus corona masih menghantui dan kemungkinan bisa menghentikan liga lagi.
FIGC kudu benar-benar memperhatikan protokol kesehatan agar kompetisi berjalan aman. Jika tidak, rencana musim depan bisa buyar. Itu belum ditambah dengan rancangan B pemerintah Italia—yang tak diinginkan FIGC—yang harus dijalankan.
“Kami selalu ingin menghindari rencana B, yaitu menggelar playoff dan playout. Kami akan selalu berhati-hati karena sedang ada di fase sulit," kata Gravina.
"Kami melanjutkan kompetisi dengan risiko yang sangat tinggi. Risiko memang selalu ada. Kami harus mengelolanya sebagai tanggung jawab, tetapi kami juga butuh keberuntungan.”
“Kami sudah bertemu Menteri Spadafora. Ini adalah pekan yang sulit dan rumit. Saya mencoba menjaga tekad saya, tetapi selalu sangat berhati-hati karena harus mempertimbangkan kesehatan orang,” ujar Gravina.
Keputusan FIGC sudah bulat. Mereka mesti memastikan kompetisi 2019/20 bisa dilanjutkan dengan efektif.
ADVERTISEMENT
Federasi juga mengeluarkan beberapa keputusan baru soal kontrak. Molornya jadwal kompetisi 2019/20 menyebabkan perubahan pada kontrak.
“Kontrak para pemain begitu rumit. Kami telah mengikuti anjuran FIFA dan berusaha mencapai kesepakatan dengan semua pihak untuk memodifikasi kontrak. Misalnya, perpanjangan kontrak hingga akhir kompetisi atau selambat-lambatnya 31 Agustus 2020," pungkas Gravina.
====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona . Yuk, bantu donasi atasi dampak corona!