Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Frontalnya Fan Celtic: Ejek Kemangkatan Ratu Elizabeth II dengan Spanduk
19 September 2022 19:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Suporter Celtic melakukan aksi frontal kala klub kesayangannya menyambangi markas St. Mirren dalam lanjutan Liga Skotlandia 2022/23. Para fan Celtic membentangkan spanduk bernada ejekan yang ditujukan kepada mendiang Ratu Elizabeth II .
ADVERTISEMENT
Aksi tidak terpuji tersebut dilakukan fan Celtic di salah satu sisi tribun Stadion Paisley, Minggu (18/9). Mereka sengaja membentangkan spanduk tak senonoh tersebut sebagai 'rasa syukur' atas kepergian sang ratu.
Dalam video yang beredar luas di jagat maya, pembentangan spanduk memang tak berlangsung lama. Fan Celtic hanya membentangkan spanduk tersebut di awal-awal pertandingan tatkala match commissioner mengadakan sesi berkabung atas mangkatnya Ratu Elizabeth II.
"Penggemar Celtic mengejek kematian Ratu Elizabeth II dengan membentangkan spanduk bernada ejekan saat klubnya bertandang ke markas St. Mirren. Mereka membentangkan spanduk yang bertuliskan 'If you hate the royal family, clap your hands'," tulis laporan The Sun.
"Spanduk itu dibentangkan fan Celtic ketika seantero stadion memberikan aplaus penghormatan atas mangkatnya sang ratu. Spanduk itu berdiri tegak selama satu menit sesuai dengan waktu tepuk tangan yang diberikan match commissioner."
"Tak hanya dibentangkan, fan Celtic turut mengeja kata-kata yang tertulis di dalam spanduk tersebut. Mereka bahkan meneriakkannya dengan suara lantang guna meredam suara tepuk tangan," lanjut laporan yang sama.
ADVERTISEMENT
Usut punya usut, mayoritas penggemar Celtic memang memiliki dendam kesumat terhadap mendiang Ratu Elizabeth II. Hal itu didasari karena kejadian kurang mengenakkan di masa lampau.
Dihimpun dari berbagai sumber, fan Celtic memang sudah sejak lama dipenuhi oleh masyarakat keturunan Republik Irlandia. Negara yang telah melepaskan diri dari cengkeraman Inggris Raya pada 1921 itu memang dikenal menentang keras adanya sistem monarki.
Alhasil, tatkala sebagian warganya pindah ke Skotlandia dan menjadi fan Celtic, kebiasaan menentang berbagai hal yang berhubungan dengan Kerajaan Inggris ikut terbawa. Termasuk dalam acara berkabung yang dewasa ini tengah digencarkan oleh berbagai klub di Inggris Raya sebagai bentuk penghormatan terakhir terhadap sang ratu.