Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Gascoigne, Legenda Inggris Itu, Didakwa Lakukan Pelecehan Seksual
20 November 2018 0:14 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Keriuhan kembali diciptakan oleh Paul Gascoigne . Sayangnya, keriuhan itu tidak menyoal puja-puji yang lahir akibat perbuatan hebat di ranah sepak bola, tapi tentang tindakan yang melanggar hukum.
ADVERTISEMENT
Pada 20 Agustus 2018, Gazza--panggilan akrab Gascoigne--ditangkap oleh Kepolisian Durham atas dugaan pelecehan seksual kepada seorang perempuan yang dilakukannya ketika sedang naik kereta menuju Durham. Pemeriksaan pun harus dijalani oleh pria berusia 51 tahun tersebut. Akhirnya, pada Senin (19/11/2018) waktu setempat, British Transport Police mendakwa Gazza melakukan pelecehan seksual.
"Seorang pria akan disidang bulan depan atas dakwaan melakukan pelecehan seksual saat naik kereta dari York menuju Durham. Dia adalah Paul Gascoigne , tinggal di Amy Street, Leicester," ujar juru bicara British Transport Police, dilansir Skysports.
"Gascoigne didakwa melakukan pelecehan seksual berupa sentuhan yang melanggar Section 3 dari Sexual Offences Act 2003. Dakwaan ini berhubungan dengan insiden yang terjadi di kereta York ke Durham pada 20 Agustus tahun ini (2018)," tambahnya. Adapun, persidangan kasus ini akan digelar pada 11 Desember 2018 di Newton Aycliffe Magistrates' Court.
ADVERTISEMENT
Bicara soal Gascoigne, ranah sepak bola tentu tidak akan lupa tentang cerita di Piala Dunia 1990. Tangis Gascoigne di laga semifinal melawan Jerman Barat berubah menjadi epos yang berkisah tentang hasrat seorang pesepak bola yang begitu ingin membela negaranya di Piala Dunia.
Di laga itu, Gascoigne diganjar dengan kartu kuning. Artinya, kalau Inggris menang dan melaju ke final, Gascoigne tidak akan bisa bermain. Pada kenyataannya, yang tidak dapat bermain di final bukan cuma Gascoigne, tapi juga Inggris. Kekalahan dari Jerman Barat di babak adu penalti menjadi akhir laga semifinal Inggris.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, hidupnya penuh kemuraman. Mulai dari ditinggal mati sahabat kecil, mengalami trauma berat, mengidap sindrom twitches (mengulang kata-katanya sendiri -red), menjadi pecandu alkohol, dan kini tersandung kasus pelecehan seksual.