Hadapi Porto, Di Francesco Tak Mau Isu Pemecatannya Jadi Fokus

6 Maret 2019 17:06 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ekspresi pelatih Roma, Eusebio Di Francesco, saat mendampingi anak-anak asuhnya dalam pertandingan babak 16 besar Liga Champions menghadapi Porto. Foto: AFP/Andreas Solaro
zoom-in-whitePerbesar
Ekspresi pelatih Roma, Eusebio Di Francesco, saat mendampingi anak-anak asuhnya dalam pertandingan babak 16 besar Liga Champions menghadapi Porto. Foto: AFP/Andreas Solaro
ADVERTISEMENT
Pelatih Roma, Eusebio Di Francesco, menegaskan bahwa di pertandingan menghadapi Porto yang akan bermain adalah pemain-pemainnya. Oleh karena itu, dia meminta agar fokus diarahkan kepada Roma sebagai sebuah tim, bukan kepada dirinya.
ADVERTISEMENT
Roma akan bertandang ke Estadio Do Dragao untuk menjalani laga leg II babak 16 besar Liga Champions, Kamis (7/3/2019) dini hari WIB. Menghadapi laga tersebut, Roma saat ini mengantongi keunggulan agregat 2-1. Dua gol Nicolo Zaniolo di pertemuan pertama cuma bisa dibalas sekali oleh Porto via Adrian Lopez.
Walau begitu, Porto butuh satu gol saja untuk menyingkirkan Roma dan apabila Roma tersingkir, Di Francesco hampir pasti akan dipecat. Rentetan hasil buruk, terutama, di kompetisi domestik, membuat eks pelatih Sassuolo itu berada di ujung tanduk. Di Francesco bukannya tidak paham bahwa posisinya tengah terjepit tetapi dia meminta agar publik tidak menyoroti masalah itu.
"Kupikir, sejak awal melatih Roma kesulitan sudah senantiasa mengikutiku. Aku ingin agar fokus diarahkan kepada Roma, dan bukan pelatih mereka, karena fan lebih peduli dengan warna klub ini, bukan siapa yang merepresentasikannya. Besok aku tidak akan bermain. Ini bukan pertandinganku dan kemenangan Roma adalah kepentingan semua orang," tegas Di Francesco dalam konferensi pers jelang laga.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan terpisah pelatih Porto, Sergio Conceicao, menginstruksikan anak-anak asuhnya untuk bermain sabar. Di Francesco setuju dengan eks pemain Lazio tersebut. Menurutnya, di situasi yang ada sekarang, di mana satu gol saja bisa jadi penentu, kesabaran memang jadi kunci utama.
"Conceicao benar dengan berkata ini akan jadi pertandingan yang panjang. Hanya ada satu selisih gol dan timnya butuh kesabaran. Kami sendiri perlu mempertahankan keunggulan satu gol yang kami punya dan mencoba untuk melakukan serangan balik, itu sangat penting. Bertahan dengan solid adalah kunci dan segalanya nanti akan mengikuti," jelas Di Francesco.
Dalam pertandingan menghadapi Porto nanti, Di Francesco masih akan bertahan dengan pola 4-3-3 yang selama ini menjadi andalannya. Kendati demikian, mantan gelandang I Lupi era 1990-an itu belum mau menentukan siapa-siapa yang bakal diturunkan.
ADVERTISEMENT
"Anak-anak tahu segalanya bisa terjadi dan mereka harus siap bermain di tiap kesempatan. Mereka tidak tahu seperti apa susunan pemain yang kubuat dan kami belum membicarkan hal itu. Aku ingin menentukan susunan pemain di detik-detik akhir. Aku ingin menatap mata mereka dan melihat siapa yang bisa meyakinkanku," ujarnya.
Roma memang punya keunggulan agregat 2-1, tetapi mereka menatap laga kontra Porto ini dengan modal buruk di Serie A. Dalam Derby della Capitale akhir pekan lalu Roma dihantam Lazio tiga gol tanpa balas. Kekalahan itulah yang menjadi dasar bagi Di Francesco untuk mengubah susunan pemainnya di markas Porto kelak.
"Tentu saja hasil derbi itu memengaruhi suasana tim dan kepercayaan diri kami, tetapi kami harus ingat bagaimana performa kami di Liga Champions musim lalu. Sangat mungkin beberapa pemain yang turun di derbi tidak bermain di laga ini, tetapi bukan berarti aku bermaksud menyingkirkan mereka," ucap Di Francesco.
ADVERTISEMENT
"Aku harus membuat keputusan berdasarkan banyak elemen, termasuk mempertimbangkan kondisi lawan. Kami tetap akan bermain dengan 4-3-3. Nanti akan kami evaluasi lagi situasinya, tetapi untuk sekarang rencananya seperti itu," tutup pria 49 tahun tersebut.