Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Zirkzee pertama kali tampil di tim utama Bayern pada pertandingan Liga Champions menghadapi Tottenham Hotspur, 12 Desember lalu. Pada laga itu dia bermain selama empat menit tanpa bisa berbuat apa-apa.
Namun, kesempatan buatnya tak berhenti sampai di situ saja. Sepekan berselang dia dipercaya untuk kali pertama tampil di Bundesliga dalam pertandingan menghadapi Freiburg.
Masuk di menit ke-90 menggantikan Philippe Coutinho, Zirkzee tak butuh waktu lama untuk membuat impak. Dengan sentuhan pertamanya, dia sukses mengonversi umpan Serge Gnabry jadi gol.
Gol itu jelas punya arti spesial bagi Zirkzee . Dengan gol itu, remaja berdarah Nigeria ini jadi pemain Belanda termuda yang bisa mencetak gol di Bundesliga. Tercatat, Zirkzee berusia 18 tahun 210 hari ketika melakukannya.
ADVERTISEMENT
Di usia sekian, Zirkzee juga menjadi pencetak gol termuda ketiga Bayern di Bundesliga. Dia hanya kalah dari Roque Santa Cruz (18 tahun & 12 hari) serta rekan setimnya saat ini, Alphonso Davies (18 tahun & 135 hari).
Sensasi Zirkzee berlanjut pada Sabtu (21/12/2019) malam WIB ketika Bayern menjamu Wolfsburg di Allianz Arena. Lagi-lagi, pemain berpostur 193 cm ini masuk menggantikan Coutinho.
Bedanya, dalam laga itu Zirkzee masuk di menit ke-85. Akan tetapi, dia tetap tidak butuh waktu lama untuk mencetak gol. Juga dengan sentuhan pertama dalam pertandingan, Zirkzee mencatatkan nama di papan skor usai menerima umpan Robert Lewandowski.
Dengan demikian, sah rasanya untuk menyebut Zirkzee sebagai bintang masa depan Bayern dan sepak bola. Bayangkan, di usia 18 tahun, hanya dengan dua sentuhan, dia bisa menghasilkan dua gol untuk klub sebesar Die Roten.
ADVERTISEMENT
Sebenarnya, Zirkzee bukanlah pemain muda utama yang diharapkan bisa memberi impak besar di lini depan Bayern. Pada awal musim, Die Bayern sempat mendatangkan striker belia Jerman, Jann-Fiete Arp, dari Hamburger.
Nama Arp sebelumnya sudah dikenal lebih luas terutama berkat aksi-aksinya di Hamburger dan Timnas Jerman kelompok umur. Akan tetapi, saat ini Arp justru tenggelam dan posisinya sebagai deputi Lewandowski diambil alih oleh Zirkzee.
Flick pun, selepas laga kontra Wolfsburg, tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya melihat capaian Zirkzee.
"Zirkzee mencetak gol dengan sentuhan pertamanya lagi," kata Flick, dilansir Forbes. "Aku ikut bahagia. Namun, sekarang kami harus berhati-hati dalam memperlakukannya. Yang jelas, buat akademi kami, keberadaan pemain seperti dirinya sangat positif."
Zirkzee didatangkan Bayern dari Feyenoord dengan harga 150 ribu euro pada 2017 silam. Selama dua tahun, dia menimba ilmu di akademi sebelum dipromosikan secara resmi ke Bayern Muenchen II pada awal musim ini.
ADVERTISEMENT
Menariknya, Zirkzee tidak terlalu produktif di Bayern II. Musim ini dia belum sekali pun mencetak gol di ajang liga. Namun, tatkala dipercaya untuk tampil di panggung yang lebih besar, aksinya justru lebih sensasional.