Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Karena Maroko Memang Bukan Lawan yang Mudah untuk Spanyol
26 Juni 2018 5:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Laga terakhir Spanyol di fase Grup B Piala Dunia 2018 tidak berakhir memuaskan. Menghadapi Maroko , Spanyol menutup pertandingan dengan skor imbang 2-2. Malahan, Maroko menjadi tim yang pertama kali membuka keunggulan berkat gol Khalid Boutaib di menit ke-14. Sempat tertinggal 1-2 di menit 81, Spanyol berhasil menyamakan kedudukan berkat Iago Aspas di injury time.
ADVERTISEMENT
Walaupun tak menuai poin penuh, Spanyol tetap lolos ke babak 16 besar. Raihan lima poin membikin Spanyol menjadi pemuncak tabel Grup B. Tepat satu setrip di bawahnya, ada Portugal yang menutup fase grup juga dengan raihan lima poin. Status Spanyol sebagai pemuncak didapatkan berkat hitung-hitungan selisih gol yang lebih unggul ketimbang Portugal.
Di atas kertas, Spanyol dinilai sebagai tim yang jauh lebih baik daripada Maroko. Sejumlah nama besar yang berjaya di klub-klub Eropa menghuni tim yang diasuh oleh Fernando Hierro ini. Namun, pertandingan ini tak berjalan mudah untuk Spanyol. Maroko tampil meyakinkan. Kejutan demi kejutan berhasil mereka tampilkan di sepanjang laga.
Sebagai pelatih, Hierro menyadari betul kondisi ini. Walau anak-anak didiknya mendominasi serangan, mereka kalah secara efektivitas. Bila ditotal, ada 18 tembakan yang dilesakkan Spanyol di pertandingan ini. Bandingkan dengan 6 tembakan yang dilepaskan Maroko. Namun, kedua tim sama-sama mencetak dua gol.
ADVERTISEMENT
Walau tak berstatus sebagai unggulan, Maroko tampil impresif. Terlebih di babak kedua, skuat asuhan Herve Renard ini memberikan pressing yang lebih agresif saat bertahan. Cara tersebut membuat pasukan La Furia Roja kesulitan. Beberapa kali serangan mereka terputus karena adanya pressing tersebut.
"Kami sudah mengatakannya di konferensi pers kemarin, pertandingan ini tidak akan mudah. Kami benar-benar sudah mengira bahwa Maroko akan melawan. Mereka adalah tim yang luar biasa, walau sudah dua kali kalah dengan skor 0-1, mereka tetap membuktikan bahwa mereka bukan lawan yang mudah buat kami."
"Tapi bagaimanapun, tantangan itu sudah kami atasi. Kami mengamankan posisi juara grup. Kami harus tetap positif. Permainan kami dapat berkembang selama kami sadar, ada banyak hal yang harus diperbaiki," tutur Hierro, mengutip laman resmi FIFA.
ADVERTISEMENT
Walau berstatus sebagai pemuncak tabel Grup B, Spanyol sudah kebobolan lima gol dalam tiga pertandingan. Untuk tim sekelas Spanyol yang merupakan juara Piala Dunia 2010 dan dipenuhi pemain top, catatan ini tentu melahirkan kekhawatiran sendiri. Bahkan, Hierro sendiri pun menyadari bahwa keadaan seperti ini tak boleh berlanjut terus-menerus.
"Saya memang berpikir bahwa kami sudah tampil dengan baik di fase grup. Sebenarnya, sampai pertandingan berakhir saya juga belum tahu kami ada di posisi pertama atau kedua. Ada faktor keberuntungan juga menyoal keberhasilan kami menjadi juara grup."
"Gol Iago (Aspas) menjadi penentu dan mengantarkan kami ke posisi puncak. Namun, sejak saat ini, kami harus bermain lebih ngotot. Mau tak mau, kami harus sadar, terlalu mudah kebobolan gol lawan hanya akan menyulitkan langkah kami," tegas Hierro.
ADVERTISEMENT
Suksesor Julen Lopetegui ini tak mendramatisir situasi. Keberhasilan Spanyol lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup B akan mempertemukan mereka dengan runner up grup A, Rusia.
Walau berstatus sebagai runner up Grup A, Rusia jauh lebih produktif daripada pemuncak mereka, Uruguay. Bila anak-anak asuh Oscar Tabarez mengemas 5 gol, maka Rusia menutup babak grup dengan raihan 8 gol. Atas dasar inilah, perbaikan lini pertahanan mutlak bagi Spanyol.
Pertandingan babak 16 besar antara Spanyol dan Rusia bakal digelar pada Minggu (1/7/2018) pukul 21:00 WIB. Luzhniki Stadium menjadi venue tempat pertarungan kedua tim digelar.