Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Keduanya bahkan mampu membikin pelatih Shin Tae-yong memberikan komentar positif. Tak segan, Shin bilang mereka tampil ciamik.
Meski kini berkarier di Eropa, Luah dan Kelana nyaris bermain untuk salah satu kontestan Liga 1, Persela Lamongan. Tahun lalu, jelang musim 2019 bergulir, kedua pemain ini sempat trial di bawah juru latih Nilmaizar .
Namun demikian, nama mereka menghilang. Tercatat, hanya dua hari kakak-adik ini berlatih di Stadion Surajaya, Lamongan.
''Saat mereka datang, mereka [sebetulnya] akan kami kontrak. Tapi masing-masing dari mereka masih terikat kontrak dengan klubnya di Jerman,'' kata Nil ketika dihubungi kumparan, Rabu (21/10).
Pada 2019, Kelana masih bermain untuk Vikt Koln U-17, tim Divisi Empat Liga Jerman yang berkompetisi di Regionalliga West. Pemain kelahiran 30 Januari 2001 tersebut masih terikat kontrak.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, di klub yang berbasis di kota Koln tersebut, Kelana tengah mencari klub untuk melanjutkan karier sepak bolanya. Alhasil, lantaran masih terikat kontrak, manajemen Persela tak mau ambil risiko.
''Jadi kami putuskan, mereka selesaikan kontrak mereka di klub Jerman dan kalau ingin datang ke Persela lagi, ya, monggo,'' tutur eks pelatih Timnas Indonesia di Piala AFF 2012 tersebut.
Nil tak menampik bahwa tertarik mendatangkan dua pemain ini. Sebab, kualitas dan kemampuan keduanya sempat membikin pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat, itu, terpikat.
''Terlebih saya kenal betul dengan kedua orang tuanya. Sudah sejak 2012 dan saat itu Kelana dan Luah masih kecil. Saat masih kecil kedua pemain ini sudah disekolahkan oleh orang tua mereka di Akademi Koln di Jerman,'' dia menutup.
ADVERTISEMENT
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .